Nice (baca : Nis) adalah sebuah kota di pinggir negara Prancis. Awalnya kota ini begitu terkenal karena adanya kejadian tidak menyenangkan sekitar bulan Juli 2016. Waktu ke sana bulan Oktober 2016 ada semacam monumen peringatan beserta tulisan-tulisan, bunga, boneka, dll untuk mengenang kejadian itu. Nice kota yang sangat indah. Sepertinya kehidupan begitu nyaman di kota ini. Cocok nih kalau mau santai-santai di pinggir pantai. Gak perlu jauh-jauh untuk menikmati pantai, karena sudah tersedia pantai di perkotaan. Kotanya cantik dan rapi. Bangunannya juga rapi. Berikut foto-foto kota Nice.


Pantainya membentang luas dan biruuuuuuuu banget, makanya gak salah deh kalau saia sebut kota Nice itu sebagai kota pantai biru.

Kita juga bisa loh duduk-duduk di pinggir pantai. Ada deretan kursi terbentang di pinggir pantai. Kalau lagi ingin menikmati semilir angin sambil bersantai, cocok banget nih duduk-duduk di bangku yang telah disediakan.

Kota ini cenderung tenang. Jalanannya rapi dan bersih. Kalau mau dilihat-lihat sih persis jalan Thamrin-Sudirman di Jakarta, tapi disini lebih lengang.

Ada semacam tugu juga di kota Nice. Saia sih ada fotoan disitu tapi gak diposting karena ntar malah jadi tenar lagi….hihihihi :p

Di Nice ini, kami (saia dan temen-temen) menemukan restoran Asia yang pas di kantong dan pas dilidah. Enak deh dan free mineral water lagi….hehehehe….

Restoran Asia ini letaknya mudah ditemui kok. Di sepanjang koridor jalan dari arah bangunan no 1 di atas lurus terus dan restorannya ada di sebelah kiri. Pemiliknya sepertinya imigran dari Thailand atau Vietnam. Rasanya pas dan paling penting sih free mineral water. Mineral water di benua biru adalah barang mahal. O iya, jangan sampe ketipu juga klo beli mineral water, karena ada yang bersoda gitu…hehehehe….lihatlah lebih dekat maka kamu akan lebih tahu. Begitu juga dengan saia. Selama ini saia gak pernah tahu ada kota pantai indah di pinggiran kota Paris (jauhh sih dari Paris), Prancis dimana lautan begitu tenang dan biru.
One thought on “Nice, si Kota Pantai Biru”