Hulaaaaaaaaaa….kembali lagi dengan saia disini. Disini saia akan menceritakan tentang negara pertama dan kota pertama di benua biru dimana saia menginjakkan kaki. Tempat itu memiliki ikatan sejarah yang kuat untuk bangsa Indonesia, negara itu adalah Belanda (Netherland) dan kota itu adalah Amsterdam. Yuk mari bercerita melalui foto.
Barang bawaan menuju penjelajahan ke benua biruFotoan di Amsterdam Centraal. Dari bandara Schipol ke Amsterdam Centraal by trainBergaya di jalan AmsterdamDepan bangunan di AmsterdamEntah apa nama bangunan ini, kyak di Eropa yah?? :pSungai yang dikelilingi bangunan klasik BelandaFoto ini diambil dari Cruise city sightseeing AmsterdamCheersss….kami pakai bis seperti yang ada dibelakang itu loohhini dia cruise nyaNaik bis city sightseeing beli tiketnya di tempat-tempat ini. Bukan di cafenya loh yaa 😀Selpieh…tampang buzuk amat yakkFotoan dari dalam cruise city sightseeingMakan french fries dalam perjalanan mau balik ke SchipolSuasana kota AmsterdamSuasana kota Amsterdam. Airnya bersih, jalanannya juga bersih.Foto ini diambil dari atas bis city sightseeing
Saia di Amsterdam gak lama sih, hanya sekitar 12 jam saja karena harus melanjutkan perjalanan ke Frankfrut, karena tour dimulai dari Frankfurt. Sekian cerita saia.
Hulaaaaaaaaaa….kali ini saia akan cerita mengenai salah satu kota di Jerman, Frankfurt. Kenapa judulnya semalam di Frankfurt? karena ya hanya semalam saja saia berada di Frankfurt. Kenapa saia bisa berada di Frankfurt? Sebenernya sih karena tour dimulai dari Frankfurt ini. Jadi kami segerombolan empat orang dari Indonesia menginjakkan kaki pertama kali di Amsterdam. Dari Amsterdam kami menuju Frankfurt dan sampai sudah malam. Disini foto-foto yang dapat saia share mengenai keadaan kota Frankfurt. Berhubung sampai sudah malam dan pagi-pagi sekitar jam 8 harus berangkat, jadi gak banyak foto yang bisa saia berikan. Yukk mari kembali bercerita melalui foto-foto.
Bergaya dengan pemandangan kota Frankfurt di waktu pagi. Jangan salah loh, ini waktu pagi sekitar jam 6-an pagi. Kelihatan masih gelap banget kan yaa..apa karena lagi autumn??? yah, mungkin juga sih.Waktu di Frankfurt nginep di hotel Excelsior. Hotel ini recommended banget, selain dapat coklat sebagai welcome chocolate, keistimewaannya adalah free minibar. Jarang-jarang kan bahkan hampir gak ada hotel yang ngasih free buat minibar nya. Baru kali ini saia dapat yang kayak gini. Kapan-kapan kalau ke Frankfurt lagi, pastinya akan nginep di hotel ini lagi. Very Recommended hotel. Dari segi harga juga masuk kantong kategori pelancong pas-pasan seperti saia. Gak mahal tapi gak murahan juga. Coklatnya enak dan jadi kepengen lagi makan coklat ini…heheheheFrankfurt di waktu pagi yang seperti waktu malamKeadaan Franfurt di waktu pagi. Jalanan masih sangat sepi, tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang.
Walaupun hanya satu malam di Frankfurt, saia merasakan kota ini begitu menyenangkan. Pagi hari ketika kondisi cerah, banyak orang berlalu lalang melakukan aktivitasnya. Itulah Frankfurt menurut pandangan saia.
Menuliskan kisah di Budapest, ibukota Hungary (Hongaria) sebenernya ada cerita yang tidak ingin diceritakan…tapi ceritain aja deh. Foto-foto di kamera hp yang keren-keren banget hilang musnah dikarenakan saia salah pencet…hikss…untunglah ada kamera saku sang penyelamat segala kenangan itu. Walaupun yang keren-keren menghilang, tapi paling nggak kenangan tentang Hungary ini tidak hilang sama sekali.
Sepert biasa, bercerita melalui foto. Foto-foto disini dari kamera saku saia yang menyelamatkan memory tentang Budapest. Satu hal yang baru saia ketahui yaitu ternyata lagu Danube River itu bener-bener dari nama sungai bernama Danube di Hungary. Saia baru tahu deh. Bagi yang suka musik klasik (bukan klasik kali yakk) atau yang pernah les piano pasti tahu deh lagu Danube River ini…
Danube River. Foto diambil dari dalam Danube Cruise. Biaya naik Danube Cruise ini Euro 10Pemandangan di Danube River
Fotoan dengan background bangunan atau kastil yang keren banget di Hungary. Berhubung banyak orang yang juga fotoan di background yang sama, jadinya ya banyak orang juga jadi background foto ini.
Danube river yang ada di buku piano ternyata bener-bener adaDanube River
Ini adalah foto-foto Hungarian Dinner di Budapest. Ada atraksi musik dari para Hungarian musician dan juga Hungarian Folk style Dance. Dinner disini lumayan mehong loh, sekitar Euro 50. Suasananya kyak di cafe-cafe gitu. Untuk makanan, sebenernya saia agak shock gitu ngeliatnya, maklumlah saia kan bukan orang yang suka mencoba kuliner-kuliner baru. Akhirnya saia memutuskan untuk memilih vegetarian food yang sepertinya saia salah pilihan 😥 Entah apa itu menu vegetarian yang diletakkan di dalam paprika yang besar-besar warna merah dan hijau. Menurut saia sih, gak masuk yah makanan seperti itu, maklum saia orang Indonesia yang kalo makan pake nasi dan telur aja udah seneng banget. Menu makanan lainnya ada semacam hati angsa, turkey kari dan entah apa lagi. O iya, ada pork juga disitu….haiiissshhh….hahahha….temen ada yang mesen menu fish dan menu ini menurut saia bisa dikategorikan makanan yang normal menurut saia. Minumnya ada air putih, ada wine juga dan lain sebagainya. Tentu saja saia tidak minum wine, hanya minum air putih, jus jeruk dan jus apa lagi yaa…semangka or jambu gitu.
Dikarenakan harga yang super duper mahal untuk dinner disini, menurut saia cukuplah sekali saia mencoba dan nggak akan coba lagi…hehehehe….selain mehong, rasa dan jenis makanannya gak cucok di lidah saia yang doyannya nasi pake telor sekalian pake kecap juga.
Jalan di Budapest. Para pejalan kaki lagi nunggu lampu hijau untuk pejalan kaki agar dapat menyeberangSuasana kota BudapestBergaya di icon HungaryBergaya di icon BudapestJalanan di kota Budapest, HungaryTugu yang ada di BudapestBangunan dan jalanan di Budapest. Teratur.Bangunan di BudapestBergaya di tugu Budapest
Masih tugu di Budapest. Disini banyak banget pengunjung. Waktu itu ngeliat banyak anak sekolahan yang lagi study tour ke sini.
Bangunan Klasik di BudapestAgain…Danube River. Pemandangan kota dari Danube RiverDanube River ini sangat indah, airnya bersih, jernih, suasananya juga nyamanSelpieh again di depan semacam gedung parlemen di Budapest. Background lainnya anak-anak yang sedang study tour
Last picture, lagi-lagi saia bergaya di atas Danube Cruise dengan background Danube River dan bangunan klasik di pinggir Danube River. Di foto ini gak ada background orang…hehehe
Gak pernah kepikiran akan menginjakkan kaki di tempat yang namanya Hungary. Dulu waktu masih kecil, kirain Hungary ini adalah negara dari benua hitam tau-tau ini salah satu negara di benua biru. Letaknya sendiri di Eropa Timur kalau saia tidak salah. Waktu pertama kali ke Hungary sih ga ada pikiran ini negara terkenalnya karena apa. Setelah dibilang oleh tour guidenya akan menyusuri Danube River, saia mulai ingat ternyata si Danube River ini bener-bener ada di dunia dan letaknya di Hungary dan saia berhasil menginjakkan kaki saia di tempat dimana saia tahu hanya melalui lagu di buku piano.
Hulaaahooo,,,,kembali lagi bersama saia disini….Hari ini saia mau cerita tentang bagian dari Austria, yakni ibukotanya, Vienna. Awalnya, Austria atau Vienna ini bukan bagian dari mimpi saia di masa-masa yang lalu. Tapiiiiiiiiiiii….seketka saia fall in love dengan si Vienna ini. Disini saia banyak menemui semacam orang-orang yang nawarin Vienna Waltz Concert dengan berpakaian a la musikus klasik jaman dulu. Keren banget. Di Vienna ini saia ga ikut Vienna Waltz Concert karena selain mehong sekitar Euro 55, temen-temen seperjalanan saia juga ga minat untuk ikutan, yasud…tapi bolehlah yaa lain kali saia ikutan, nabung dulu yang banyak…hihihihi….
Sekalinya saia kenal sama Vienna, seketika kok minat saia terhadap Swiss untuk menjadi negara tempat tinggal (amin!) pudar. Saia jadi lebih minat di Vienna. Pokoke kota satu ini bener-bener kota klasik banget. Mareeee lah kita bercerita melalui foto.
Bergaya di depan Schonbrunn gate. Ini tempat yang terkenal banget di Vienna. Ada Istananya. Saia nda masuk ke istananya, sebenernya sih lumayan murmer juga, kalau gak salah ingat Euro 15, tapi saia lebih memilih foto-foto diluar dibandingkan masuk ke dalam istananya. Antriannya super panjang dan jadi males.
Sejujurnya saia juga udah rada-rada lupa gitu ini tempat namanya apa. Fotoan bareng temen-temen perjalanan dari Jakarta. Tempatnya tinggi, di belakan itu ada teropong dan harus masukin koin Euro 1. Saia sih males ngeluarin Euro 1…hihihihi…Jen, temen dari Abu Dhabi sih nyobain.
Selfie di depan Istana di Vienna, entah apa namanya…hadeehhh….sepert lupa saiaSelpieh agaiinnn….:p
Di atas adalah bangunan-bangunan, jalanan dan suasana kota Vienna. Adem banget. Apa karena autumn yah….hehehe….
Bergaya di depan Istana Vienna. Temen seperjalanan ada yang ikut kursus singkat pembuatan apple strudle. Berhubung saia nda suka cinnamon, jadi ya ga begitu suka apple strudle…hehe…
Ternyata ada patung Goethe. Sepintas saia jadi amnesia. Saia mikirnya ini ada di Jerman, tapi pas liat history di fb, upload locationnya Vienna….hihihihi…Tapi setelah dipikir-pikir masuk akal juga ya, Austria kan negara berbahasa Jerman.
Bareng sama Mbak Rini, pencinta apple strudle sejati…xixixixi…sayangnya dipoto pas apple strudlenya udah abis yakk..hahahaha…ini makan di semacam cafe gitu. Tadinya mau makan disini dengan harapan ada wifi, apa boleh buat wifinya ada di dalam ruangan sedangkan ini makannya di cafe outdoor (ada cafe indoornya juga)
Begitulah cerita tentang Vienna. Masih banyak lagi yang tidak terlukiskan disini saking banyaknya yang mau diceritain, tapi bingung juga sih mau mulai darimana. Austria menurut saia nih yaa, seperti yang saia kasih tau sebelumnya, nih kota klasik banget, ok banget deh bagi pencinta musik klasik seperti saia.
Jika suatu saat nanti saia disuruh memilih negara Eropa mana yang ingin dikunjungi kembali, Austria terlebih Vienna akan menjadi satu pilihan teratas. Semoga saja masih ada kesempatan itu dikemudian hari. Amiiinnnnn 🙂 🙂 🙂
Yihaaa….dari Engelbert mari kita berangkat ke Lucerne (Luzern). Disini banyak orang berpisah karena melanjutkan perjalananannya, contohnya ada temen tour yang lanjut ke Basel dan saia n temen-temen ngelanjut ke Italy.
Waktu mau masuk ke kota Lucerne (Luzern). Jalanannya tidak sebesar di Jakarta, tapi rapih dan bersih.Foto di depan danau kota Lucerne. Ada bendera Swiss.Ada semacam bianglala deket danau di Lucerne
Gak banyak yang bisa diceritakan di Lucerne ini. Kalau tidak salah ingat sih waktu itu nginepnya di Lucerne. Waktu yang begitu singkat membuat saia jadi gak bisa explore lebih lagi. Kotanya indah banget dan mengesankan sih menurut saia. Sedihnya ya ketika pisah dengan teman-teman tour yang selama seminggu lebih udah menjadi seperti keluarga sendiri.
Begaya depan danau di LucernePerpisahan yang mau gak mau ya harus mau…hiks…sedih dehh….
Foto-foto yang lainnya, seperti biasa, lihat di facebook. Ada bangunan sepert Masjid yang bagus banget. Tadi saia cari-cari filenya di kompi seperti tak terlihat, mungkin karena ada ribuan foto yang ada jadinya kelewat. Juga ada foto-foto sesama temen-temen tour di depan bangunan. Ntar deh saia cari-cari lagi trus diupdate yaahhhh….*semoga aja inget :p
Walaupun Lucerne sepertinya hanya sepintas lalu, tapi Lucerne merupakan bagian dari perjalanan saia di negeri impian, Swiss. Jika Tuhan saja dapat membuat saia menggapai impian ke negeri impian saia ini, kenapa tidak mungkin Tuhan akan membuat saia kembali menginjakkan kaki di negeri penuh pesona ini?
Holaaaa…yukk mareeee kembali membahas salah satu kota di negara impian saia, Swiss, yakni Engelbert.
Bergaya di depan tulisan Mt. Titlis
Mt. Titlis ini adalah pegunungan bersalju yang sepertinya saljunya gak ada habis-habisnya. Berikut beberapa foto ketika saia ada di Mt. Titlis. Maafkan saia yang terlalu narsis. Foto-foto lengkapnya tentu saja ada di facebook saia tercinta,,,,hihihii. Untuk yang di insagram, gak semua foto-fotonya ada dikarenakan di insta adalah foto-foto pilihan menurut saia. Yuk cek dan ricek yaa…
Bahagia banget bisa megang salju lagi….hihihihi…putih bersih kyak kapasPemandangan kota Engelbert dari atas cable carhaaaaiiii….saia sudah berada di gunung Titlis, gunung yang penuh dengan salju putihAsliiiiiiii selain super dingin, kalau kesini lagi harus pake kacamata item nihFoto dari atas cable car. Fotoin cable car yang sedang akan lewat or sudah lewat. O iya, cable car disini pasti ada stiker bendera negara-negara di dunia di body cable car-nya. Kereen kaan.Seperti burem. Apa karena kamera fotonya kedinginan yahh…Pemandangan dari atas cable car. Kereeenn banget kaann…
Lihatlah foto super narsis saia di atas ini….hihihihi….Bahagia banget deh main-main di salju meski mata ga bisa diajak kerjasama saking dinginnya. Asliiiiiiiii deh, bener-bener harus pake kacamata item kalau datang kesini lagi.
Bergaya di dalam cable car. Lihat style saia yang sedang bahagia ini…xixixi. Narsisnya saia si manusia tropis berkacamata, berambut panjang, bergigi behel bawah yang sangat falling in love dengan yang namanya dingin sehingga saia disebut si manusia kutub – *kata orang. Style : Long john, kaos turtle neck lengan panjang warna merah, Celana stocking yang beli di Korea (tebeeeellll pooll jadi ga kedinginan), Long coat, syal wool putih dan topi kupluk wool.Hamparan salju yang super duper dahsyatFotoan di Ice Flyer bareng temen tour dari Abu Dhabi (warganegara Filipina) dan Pakistan. Sebenernya sih tadinya cuman barengan sama temen yang dari Abu Dhabi ini, tapi temen yang dari Pakistan ini juga mau ikutan. O iya, untuk naik Ice Flyer ini bayarnya Euro 12 dan untuk foto ini juga Euro 12. Saia gak beli foto ini, yang beli temen saia dari Filipina, namanya Jennifer. Jen beli ini dan saia disuruh foto aja dari foto yang dicetak dan dibeli sama dia. Ya sud, akhirnya saia foto deh ini foto cetakan yang dibeli oleh Jen.Cable Car di Mt Titlis. Ada dua bagian untuk naik ke atas. Untuk yang pertama naiknya bisa max 8 orang dan berikutnya bisa puluhan orang. Biaya masuknya all ini (gak termasuk Ice Flyer) Euro 80. Super mehong tapi worth it.Kyaaaaaaaaa….bahagia banget ngeliat ada cable car dengan stiker bendera Indonesia. Indonesia atau Monaco? yaahhh, sama ajalah…Indonesia sepertinya 😀Foto lagiiiiiiiiiiiiii cable car dengan stiker bendera Merah Putih
Rangkaian foto-foto dari atas Ice Flyer, Cable Car dan tentu saja di atas Mt. Titlis yang super duper putih seperti salju. Ya iyalah, emang salju semua sih….
Hamparan salju yang terbentang putih bener-bener bikin pengen balik lagi deh. Tapi, ya karena udah pernah kesini, ya kapan-kapan kalau dapat undian berhadiah pengen lagi lah datang kesini lagi. Gak nyesel deh datang ke tempat ini. Belum ke Swiss namanya kalau belum menginjakkan kaki di Mt. Titlis, Engelbert, Switzerland. Salah satu destinasi favorit. Oiyaa….ada something nih…hmmm,,,dimana yaaa fotonya….hadehh, saking banyaknya foto harus dicari-cari dulu sepertinya. Begini…hehehehe…ternyata banyak banget loh turis Indonesia yang datang ke Swiss, sehingga saia pernah lihat tulisan di poster gedeeee buat fotoan ala Eropa gitu pake bahasa Indonesia. Waaahhhh, ternyata orang Indonesia terkenal banget di Swiss ini karena banyak wisatawan yang datang. Jadi bangga nih. Di sana juga saia ketemu segerombolan orang Indonesia, entah itu family or rombongan teman sekolah, kantor, dll saia juga gak tahu.
Lihatlah lebih dekat, maka kamu akan tahu. Berpetualang dan merasakan sendiri pengalaman menginjakkan kaki di tempat-tempat baru yang mungkin hanya ada dalam angan-angan itu memiliki kebahagiaan tersendiri loh. Diceritain sama temen aja udah bahagia apalagi dikasih kesempatan untuk dapat benar-benar merasakan semua cerita itu….pasti bahagianya udah luar biasa banget kann….
Hulaaaa…..kembali lagi dengan saia disini. Ini adalah kisah paling menarik menurut pandangan saia. Swiss atau Switzerland adalah negara impian sejak kecil. Tidak menyangka Tuhan mengizinkan saia untuk menggapai negeri impian ini 20 tahun sejak saia menggantungkan impian. Ya, setelah 20 tahun, Tuhan membuat saia menginjakkan kaki di tanah negara yang bernama Swiss.
Disini tidak mungkin tidak tersedia foto-foto menarik seperti cerita-cerita yang lalu karena saia mau menceritakan Swiss ini terbagi atas 2 kota yang saia singgahi yakni Engelbert Mt. Titlis, Engelbert, Switzerland dan Lucerne (Luzern) Lucerne, part of my journey.
Swiss adalah negara kecil yang sangat indah dengan mata uang Franc Swiss (CHF), salah satu mata uang yang kuat. Nilai tukarnya beda tipis dengan Euro. Di Swiss apapun mahal tidak ada yang murah bagi saia sang wisatawan pas-pasan. Melihat Swiss, saia bener-bener terkagum-kagum, gak nyangka aja impian seorang anak kecil di tahun 90an yang lalu bisa jadi kenyataan. Saia menginjakkan kaki di SWISS…iyahh…SWISS!!!
Pemandangan di negara SwissHijaunya pegunungan di SwissTanahnya hijau yang sangaaaatttt luaaasssSuka banget sama pemandangannya
Banyak banget foto-foto kerennya. Seperti biasa, gak bisa semuanya ditampilin di halaman blog ini dikarenakan keterbatasan…hehehehe…alesan ajaaahh :p kalau mau tau lebih lengkapnya bisa liat di facebook saia sepert biasa.
Tidak banyak kehidupan yang saia lihat karena keterbatasan waktu di Swiss. Saia tidak tahu sekolah, rumah sakit ataupun kegiatan orang-orang di Swiss. Jika suatu saat nanti saia diijinkan kembali untuk mengunjungi negara impian saia ini, pastinya saia akan sangat bersuka cita dan ingin explore lagi dan lagi sendi-sendi kehidupan di Swiss.
Swiss terkenal bankir yang TOP dimana negara ini melindungi aset kekayaan siapapun yang menyimpan harta kekayaannya di negara kecil mungil ini. Negara ini sangat kaya, teramat kaya menurut penilaian saia. Suasana juga damai, sepertinya kehidupan begitu tenang dan tidak ada gangguan apapun.
Bulan Oktober adalah musim gugur. Udara cukup dingin bagi saia sang manusia tropis. Berhubung saia sangat bahagia jika di daerah dingin, tidak ada kesulitan beradaptasi yang berarti untuk saia. Walau hanya singkat tapi banyak hal yang saia pelajari dari negara kecil ini.
Negara kecil yang kaya dan makmur. Penduduknya hidup teratur dan tenang. Tidak ada keributan atau huru hara. Tidak ada kemacetan ataupun polusi kendaraan. Udara sangat sejuk dan bersahabat. Benar-benar negara impian yang sangat saia impi-impikan.
Swiss. Negara tempat cita-cita keluar negeri pertama keluar dari pikiran kecilku. Negara pertama yang dulu hanya ada dalam angan-angan. Gak nyangka ternyata angan-angan itu bukan sekedar angan-angan belaka tetapi benar-benar terjadi.
Swiss terkenal dengan banyaknya organisasi internasional seperti PBB bermarkas di negara ini. Pengen juga sih sebenernya melihat kota Jenewa or Geneva yang terkenal itu, tapi tak mengapa. Waktu itu kalau saia tidak salah ingat sih, tour masih lanjut ke Geneva, tapi karena saia n temen-temen akan melanjutkan perjalanan ke Italy, maka kami pindah ke tour yang lain.
SWISS. Tak menyangka saia dapat menginjakkan kaki di bumi SWISS. Tuhan mendengar angan-angan seorang anak kecil menjadi nyata. Waktu 20 tahun mungkin waktu yang lama bagi sebagian orang. Tapi menurut saia, menunggu 20 tahun itu adalah waktu yang tepat yang Tuhan tunjukkan bagi angan-angan anak kecil yang selalu memiliki harapan.
Setelah beberapa bulan yang lalu telah membahas negara Austria yang cantik, ceritanya bisa dilihat di Si cantik Austria sekarang saia akan membahas kota sang maestro musik klasik, yaitu Mozart. Nama kota eksotik nan klasik itu adalah Salzburg. Sejak pertama menginjakkan kaki di bumi Austria, saia langsung falling in love dengan dua kota di Austria, Salzburg salah satunya.
Perjalanan menuju Salzburg
Salzburg memiliki pemandangan yang cuakeeeppnya itu pooollll deh…salah satunya nih…
Salzburg, kota yang sangat amat cantiiiikkkkk
Bangunan yang ada di Salzburg ini khas Eropa banget….ya iyalaahhh, wong adanya di Eropa…xixixii…bangunannya keren-keren, arsitekturnya itu kayak dibuat dengan cerita yang unik dan memiliki ciri khasnya, pokoke bener-bener keren banget deh.
Salah satu bangunan yang ada di Salzburg. Sepertinya sih ini bagunan rumah yaa…
Karena Salzburg ini kota sang maestro, maka saia juga berkesempatan untuk mengunjungi rumah sang maestro di Salzburg ini. Yuk mari kita bercerita melalui gambar-gambar berikut. O iya, sebenernya di rumah Mozart, sang maestro musik klasik ini gak boleh foto-foto. Ada gambar dilarang memotret juga di tembok. Tapi ternyata saia badung dan beberapa wisatawan lain juga badung. Curi-curi kesempatan buat foto-foto. Ya iyalahhh, jauh-jauh dari negara Asia yang kaya raya seperti Indonesia datang ke Salzburg masa ga ada kenangannya sih??? hehhee *membela diri. Tiket masuk ke museum Mozart ini kalau gak salah ingat sih sekitar 10 euro, tapi kalau rombongan minimum 10 orang kena per orangnya itu sekitar 8 -8,5 euro (lupa). Lumayan kan….Euro mehong bo’ jadi 1 euro pun berharga banget, apalagi buat sang pemimpi seperti saia yang mau menjelajahi dunia dengan seirit mungkin…hehehehee
nih di depan Mozart museum
Selpieh di depan Museum Mozart. Museum Mozart ini adalah rumah dari Mozart looh.Ini surat dari Mozart kepada istrinya atau adiknya gitu. Silakan dibaca yaaahh…Ruang makan di rumahnya Mozart. Gak boleh melewati garis alias tali penghalang jadinya ya cuman bisa difoto dari jauh ajaSalah satu karya Mozart. Judulnya apa yahh??? gak tau juga deh, liat aja sendiri di kertasnya kalo kelihatan….hihihihii…maklum, namanya juga sembunyi-sembunyiy pas mau foto…hehePiano sang maestro. Udah jadul banget yak, gak boleh dipegang. Waktu itu saia pegang kyaknya,,,,lupa juga sih…tapi kyaknya pegang deh…heheSchubert, salah satu maestro yang juga gak asing untk orang-orang yang tahu musik klasikGereja yang saia temui di Salzburg
Di Salzburg juga ada tembok cinta kyak di Korea gitu. Tempatnya di jembatan yang luaaasss banget, pemandangannya juga cakeepp banget, adem banget deh.
nih gembok cintanya
Bergaya di depan tembok cintanya SalzburgPotoan lagi di depan bendera…gak depan-depan banget sih….yang penting kelihatanlah yaa benderanyaIni dia tugu MozartKereeeeeeeeennnnn banget yahhh….asliiiiiiiii bener-bener cakep banget…banget dan bangeeetttt dehhh
Mari kita lihat-lihat ada apa aja di Salzburg. O iya, berhubung ingatan saia kadang-kadang rada error dan lupa ini dimana, jika nanti para pembaca ada yang tahu saia salah naro foto, comment aja yaa…
Pas nunggu bis, ngeliat ada bangunan terpapar sinar matahari sehingga jadi keemasan gitu, langsung deh saia poto….entah apa nama bangunan iniLiat foto ini jadi gak kepengen pulang deh ke Jakarta. Foto ini salah satu yang membuat saia fall in love dengan AustriaCakeeeeeeppppppppp
Sebenarnya masih banyak lagi sih foto-foto menarik tentang Salzburg, apalagi yang ada di rumahnya Mozart, cekidot langsung ke fb saia aja kali yahh…hehehe…fotonya dibikin dua album (bukan hanya Salzburg sih) dan itu ada ribuan. Disini saia post beberapa yang merupakan favorit saia dan sepertinya ok klo dimasukin ke blog….hehehehe…
Masihhhh banyak cerita tentang Salzburg. Cerita di blog saia ini hanya sebagian kecil dan bahkan tidak ada artinya dibandingkan dengan Salzburg yang sebenarnya. Jika suatu saat nanti saia diijinkan kembali, pastinya saia akan kembali lagi ke tempat ini. Semoga menjadi kenyataan…amiiinnnn 🙂
Pasti nggak semua kenal dengan negara kecil penghuni benua biru antara Swiss dan Austria ini. Nama negara kecil ini adalah Liechtenstein. Saia sendiri sebenernya udah kenal nama negara kecil ini sewaktu SMP kalau ga salah yaa….kalau saia lihat di buku pintar seri Senior kala itu, negara kecil ini adalah negara yang sangat kaya, memiliki sumber penghasilan dari prangko. Waktu dulu baca-baca mengenai negara ini, negara ini tidak memiliki sumber daya seperti Indonesia yang sangat amat kaya. Dulu itu saya membayangkan, kok bisa ya ada negara yang bisa hidup dari filateli prangko gitu. Daaaannn yang bikin saia takjub ketika membaca buku pintar seri senior itu, tingkat baca tulis negara ini 100% yang artinya tidak ada yang buta huruf!!!! woowwwwwwwww….makin takjub aja sama negara kecil satu ini.
Pusat kota Liechtenstein
Negara Liechtenstein itu mata uangnya Franc Swiss, tapi disini bisa juga loh bayar pakai Euro. Klo menurut saia sih, harga-harga barang di negara kecil nan kaya ini sangat mahal. Kalau misalnya di negara Eropa lainnya saia beli semacam wine glass tulisan negara itu sekitar 4-4,5 euro, kalau di sini bisa mencapai 7 euro!!! Saia juga beli coklat Swiss disini dan untuk 4 jenis coklat harganya bisa mencapai 100 USD…kenapa saia bilang mencapai 100 USD, karena saia tuker 100 USD ke Franc Swiss dan hanya sisa sekitar beberapa keping Franc Swiss yang jika dirupiahkan mungkin hanya sekitar 20rb Rupiah….miriiiiisssss….hehe
Begaya di depan toko souvenir dan coklat Swiss
Tingkat kesejahteraan di negara kecil ini sangat tinggi. Dari segi pendapatan juga tinggi sepertinya, terlihat dari mahalnya barang-barang yang dijual di kota kecil ini. Negaranya tenang banget, pokoke bener-bener sepi deh.
Berkeliling dunia melihat hal-hal baru. Melihat hal-hal yang dulu hanya ada dalam buku. Bermimpi pun tidak pernah untuk melihat negara kecil ini. Dalam pikiran kecilku dulu, negara ini adalah sebuah negara yang terletak di puncak gunung yang hijau, dimana kedamaian ada di sana. Negara ini sepertinya memiliki kekerabatan yang dekat dengan Austria dan Swiss sehingga kedua negara ini dapat menjadi benteng pertahanan untuk negara kaya yang kecil ini.
Liechtenstein, negara yang pada saat pertama kali mendengarnya seperti tidak percaya. Tidak percaya ada negara yang bernama Liechtenstein di dunia ini. Kagum ada negara kecil yang penghasilannya dari prangko dan hal lainnya yang bukan sumber daya alam sangat amat kaya. Surprise ada negara yang 100% bisa baca tulis dan hal-hal lainnya yang menakjubkan.
Lihatlah lebih dekat, maka kita akan tahu. Tidak pernah bermimpi. Tidak pernah masuk dalam catatan perjalanan yang akan dilalui, tapi Tuhan mengijinkan saia untuk menginjakkan kaki di negara yang hanya sekilas saia baca ketika SMP dulu.
Jika Tuhan saja membuat saia bisa menginjakkan kaki di tempat dimana saia tidak pernah memimpikannya, apalagi dengan mimpi-mimpi yang disertai doa? Niscaya Tuhan akan mengabulkannya. Mungkin bukan hari ini, mungkin besok dan mungkin juga lusa. Yakinlah, bahwa rencana-Nya lebih indah dari apa yang kita pikirkan.
Nice (baca : Nis) adalah sebuah kota di pinggir negara Prancis. Awalnya kota ini begitu terkenal karena adanya kejadian tidak menyenangkan sekitar bulan Juli 2016. Waktu ke sana bulan Oktober 2016 ada semacam monumen peringatan beserta tulisan-tulisan, bunga, boneka, dll untuk mengenang kejadian itu. Nice kota yang sangat indah. Sepertinya kehidupan begitu nyaman di kota ini. Cocok nih kalau mau santai-santai di pinggir pantai. Gak perlu jauh-jauh untuk menikmati pantai, karena sudah tersedia pantai di perkotaan. Kotanya cantik dan rapi. Bangunannya juga rapi. Berikut foto-foto kota Nice.
Kota NiceSuasana jalan dan aktivitas di kota Nice
Pantainya membentang luas dan biruuuuuuuu banget, makanya gak salah deh kalau saia sebut kota Nice itu sebagai kota pantai biru.
Pantai di Nice, Prancis
Kita juga bisa loh duduk-duduk di pinggir pantai. Ada deretan kursi terbentang di pinggir pantai. Kalau lagi ingin menikmati semilir angin sambil bersantai, cocok banget nih duduk-duduk di bangku yang telah disediakan.
Sederetan pengunjung yang duduk-duduk di kursi pinggir pantai yang disediakan
Kota ini cenderung tenang. Jalanannya rapi dan bersih. Kalau mau dilihat-lihat sih persis jalan Thamrin-Sudirman di Jakarta, tapi disini lebih lengang.
Jalan di kota Nice
Ada semacam tugu juga di kota Nice. Saia sih ada fotoan disitu tapi gak diposting karena ntar malah jadi tenar lagi….hihihihi :p
Entah tugu apa ini namanya. Lupa euyy
Di Nice ini, kami (saia dan temen-temen) menemukan restoran Asia yang pas di kantong dan pas dilidah. Enak deh dan free mineral water lagi….hehehehe….
Kalap makan di restoran Asia. Makan di tempat dan bawa pulang juga….hehehehe…
Restoran Asia ini letaknya mudah ditemui kok. Di sepanjang koridor jalan dari arah bangunan no 1 di atas lurus terus dan restorannya ada di sebelah kiri. Pemiliknya sepertinya imigran dari Thailand atau Vietnam. Rasanya pas dan paling penting sih free mineral water. Mineral water di benua biru adalah barang mahal. O iya, jangan sampe ketipu juga klo beli mineral water, karena ada yang bersoda gitu…hehehehe….lihatlah lebih dekat maka kamu akan lebih tahu. Begitu juga dengan saia. Selama ini saia gak pernah tahu ada kota pantai indah di pinggiran kota Paris (jauhh sih dari Paris), Prancis dimana lautan begitu tenang dan biru.