Budapest, Hungary tempatnya Danube River

Menuliskan kisah di Budapest, ibukota Hungary (Hongaria) sebenernya ada cerita yang tidak ingin diceritakan…tapi ceritain aja deh. Foto-foto di kamera hp yang keren-keren banget hilang musnah dikarenakan saia salah pencet…hikss…untunglah ada kamera saku sang penyelamat segala kenangan itu. Walaupun yang keren-keren menghilang, tapi paling nggak kenangan tentang Hungary ini tidak hilang sama sekali.

Sepert biasa, bercerita melalui foto. Foto-foto disini dari kamera saku saia yang menyelamatkan memory tentang Budapest. Satu hal yang baru saia ketahui yaitu ternyata lagu Danube River itu bener-bener dari nama sungai bernama Danube di Hungary. Saia baru tahu deh. Bagi yang suka musik klasik (bukan klasik kali yakk) atau yang pernah les piano pasti tahu deh lagu Danube River ini…

14938290_10154839723249411_1444113187376373163_n
Danube River. Foto diambil dari dalam Danube Cruise. Biaya naik Danube Cruise ini Euro 10
14938257_10154839722094411_1590820676223820739_n
Pemandangan di Danube River

Fotoan dengan background bangunan atau kastil yang keren banget di Hungary. Berhubung banyak orang yang juga fotoan di background yang sama, jadinya ya banyak orang juga jadi background foto ini.

14908405_10154839721454411_7942915655326473157_n
Danube river yang ada di buku piano ternyata bener-bener ada
14731301_10154839722729411_2803253616626212952_n
Danube River

Ini adalah foto-foto Hungarian Dinner di Budapest. Ada atraksi musik dari para Hungarian musician dan juga Hungarian Folk style Dance. Dinner disini lumayan mehong loh, sekitar Euro 50. Suasananya kyak di cafe-cafe gitu. Untuk makanan, sebenernya saia agak shock gitu ngeliatnya, maklumlah saia kan bukan orang yang suka mencoba kuliner-kuliner baru. Akhirnya saia memutuskan untuk memilih vegetarian food yang sepertinya saia salah pilihan 😥 Entah apa itu menu vegetarian yang diletakkan di dalam paprika yang besar-besar warna merah dan hijau. Menurut saia sih, gak masuk yah makanan seperti itu, maklum saia orang Indonesia yang kalo makan pake nasi dan telur aja udah seneng banget. Menu makanan lainnya ada semacam hati angsa, turkey kari dan entah apa lagi. O iya, ada pork juga disitu….haiiissshhh….hahahha….temen ada yang mesen menu fish dan menu ini menurut saia bisa dikategorikan makanan yang normal menurut saia. Minumnya ada air putih, ada wine juga dan lain sebagainya. Tentu saja saia tidak minum wine, hanya minum air putih, jus jeruk dan jus apa lagi yaa…semangka or jambu gitu.

Dikarenakan harga yang super duper mahal untuk dinner disini, menurut saia cukuplah sekali saia mencoba dan nggak akan coba lagi…hehehehe….selain mehong, rasa dan jenis makanannya gak cucok di lidah saia yang doyannya nasi pake telor sekalian pake kecap juga.

14725614_10154769944884411_5174001532863078179_n
Jalan di Budapest. Para pejalan kaki lagi nunggu lampu hijau untuk pejalan kaki agar dapat menyeberang
14724597_10154769944809411_6193749462801861730_n
Suasana kota Budapest
14724589_10154769945339411_7622707188016208572_n
Bergaya di icon Hungary
14563556_10154769944659411_6981842308502048847_n
Bergaya di icon Budapest
14702478_10154769945734411_253290417134727733_n
Jalanan di kota Budapest, Hungary
14690962_10154769946129411_8192200467144256551_n
Tugu yang ada di Budapest
14670756_10154769945949411_8190805761587063669_n
Bangunan dan jalanan di Budapest. Teratur.
14666176_10154769945844411_4353482357759852316_n
Bangunan di Budapest
14650764_10154769946989411_5743123499581942224_n
Bergaya di tugu Budapest

Masih tugu di Budapest. Disini banyak banget pengunjung. Waktu itu ngeliat banyak anak sekolahan yang lagi study tour ke sini.

14642235_10154769944744411_4615679738206792428_n
Bangunan Klasik di Budapest
14610941_10154839723604411_191459902959150433_n
Again…Danube River. Pemandangan kota dari Danube River
14601054_10154839724224411_7357424771261894014_n
Danube River ini sangat indah, airnya bersih, jernih, suasananya juga nyaman
14570316_10154769946749411_2407436628914270665_n
Selpieh again di depan semacam gedung parlemen di Budapest. Background lainnya anak-anak yang sedang study tour

Last picture, lagi-lagi saia bergaya di atas Danube Cruise dengan background Danube River dan bangunan klasik di pinggir Danube River. Di foto ini gak ada background orang…hehehe

Gak pernah kepikiran akan menginjakkan kaki di tempat yang namanya Hungary. Dulu waktu masih kecil, kirain Hungary ini adalah negara dari benua hitam tau-tau ini salah satu negara di benua biru. Letaknya sendiri di Eropa Timur kalau saia tidak salah. Waktu pertama kali ke Hungary sih ga ada pikiran ini negara terkenalnya karena apa. Setelah dibilang oleh tour guidenya akan menyusuri Danube River, saia mulai ingat ternyata si Danube River ini bener-bener ada di dunia dan letaknya di Hungary dan saia berhasil menginjakkan kaki saia di tempat dimana saia tahu hanya melalui lagu di buku piano.

 

Advertisement

Vienna, si cantik nan klasik

Hulaaahooo,,,,kembali lagi bersama saia disini….Hari ini saia mau cerita tentang bagian dari Austria, yakni ibukotanya, Vienna. Awalnya, Austria atau Vienna ini bukan bagian dari mimpi saia di masa-masa yang lalu. Tapiiiiiiiiiiii….seketka saia fall in love dengan si Vienna ini. Disini saia banyak menemui semacam orang-orang yang nawarin Vienna Waltz Concert dengan berpakaian a la musikus klasik jaman dulu. Keren banget. Di Vienna ini saia ga ikut Vienna Waltz Concert karena selain mehong sekitar Euro 55, temen-temen seperjalanan saia juga ga minat untuk ikutan, yasud…tapi bolehlah yaa lain kali saia ikutan, nabung dulu yang banyak…hihihihi….

Sekalinya saia kenal sama Vienna, seketika kok minat saia terhadap Swiss untuk menjadi negara tempat tinggal (amin!) pudar. Saia jadi lebih minat di Vienna. Pokoke kota satu ini bener-bener kota klasik banget. Mareeee lah kita bercerita melalui foto.

20161013_120218
Bergaya di depan Schonbrunn gate. Ini tempat yang terkenal banget di Vienna. Ada Istananya. Saia nda masuk ke istananya, sebenernya sih lumayan murmer juga, kalau gak salah ingat Euro 15, tapi saia lebih memilih foto-foto diluar dibandingkan masuk ke dalam istananya. Antriannya super panjang dan jadi males.

Sejujurnya saia juga udah rada-rada lupa gitu ini tempat namanya apa. Fotoan bareng temen-temen perjalanan dari Jakarta. Tempatnya tinggi, di belakan itu ada teropong dan harus masukin koin Euro 1. Saia sih males ngeluarin Euro 1…hihihihi…Jen, temen dari Abu Dhabi sih nyobain.

20161013_143226
Selfie di depan Istana di Vienna, entah apa namanya…hadeehhh….sepert lupa saia
20161013_143237
Selpieh agaiinnn….:p

Di atas adalah bangunan-bangunan, jalanan dan suasana kota Vienna. Adem banget. Apa karena autumn yah….hehehe….

Bergaya di depan Istana Vienna. Temen seperjalanan ada yang ikut kursus singkat pembuatan apple strudle. Berhubung saia nda suka cinnamon, jadi ya ga begitu suka apple strudle…hehe…

Ternyata ada patung Goethe. Sepintas saia jadi amnesia. Saia mikirnya ini ada di Jerman, tapi pas liat history di fb, upload locationnya Vienna….hihihihi…Tapi setelah dipikir-pikir masuk akal juga ya, Austria kan negara berbahasa Jerman.

14718794_10154775588139411_3388247323428084490_n
Bareng sama Mbak Rini, pencinta apple strudle sejati…xixixixi…sayangnya dipoto pas apple strudlenya udah abis yakk..hahahaha…ini makan di semacam cafe gitu. Tadinya mau makan disini dengan harapan ada wifi, apa boleh buat wifinya ada di dalam ruangan sedangkan ini makannya di cafe outdoor (ada cafe indoornya juga)

Begitulah cerita tentang Vienna. Masih banyak lagi yang tidak terlukiskan disini saking banyaknya yang mau diceritain, tapi bingung juga sih mau mulai darimana. Austria menurut saia nih yaa, seperti yang saia kasih tau sebelumnya, nih kota klasik banget, ok banget deh bagi pencinta musik klasik seperti saia.

Jika suatu saat nanti saia disuruh memilih negara Eropa mana yang ingin dikunjungi kembali, Austria terlebih Vienna akan menjadi satu pilihan teratas. Semoga saja masih ada kesempatan itu dikemudian hari. Amiiinnnnn 🙂 🙂 🙂

 

 

Lucerne, part of my journey

Yihaaa….dari Engelbert mari kita berangkat ke Lucerne (Luzern). Disini banyak orang berpisah karena melanjutkan perjalananannya, contohnya ada temen tour yang lanjut ke Basel dan saia n temen-temen ngelanjut ke Italy.

20161015_171626
Waktu mau masuk ke kota Lucerne (Luzern). Jalanannya tidak sebesar di Jakarta, tapi rapih dan bersih.
20161015_172515
Foto di depan danau kota Lucerne. Ada bendera Swiss.
20161015_172455
Ada semacam bianglala deket danau di Lucerne

Gak banyak yang bisa diceritakan di Lucerne ini. Kalau tidak salah ingat sih waktu itu nginepnya di Lucerne. Waktu yang begitu singkat membuat saia jadi gak bisa explore lebih lagi. Kotanya indah banget dan mengesankan sih menurut saia. Sedihnya ya ketika pisah dengan teman-teman tour yang selama seminggu lebih udah menjadi seperti keluarga sendiri.

20161015_173903
Begaya depan danau di Lucerne
20161014_190149
Perpisahan yang mau gak mau ya harus mau…hiks…sedih dehh….

Foto-foto yang lainnya, seperti biasa, lihat di facebook. Ada bangunan sepert Masjid yang bagus banget. Tadi saia cari-cari filenya di kompi seperti tak terlihat, mungkin karena ada ribuan foto yang ada jadinya kelewat. Juga ada foto-foto sesama temen-temen tour di depan bangunan. Ntar deh saia cari-cari lagi trus diupdate yaahhhh….*semoga aja inget :p

Walaupun Lucerne sepertinya hanya sepintas lalu, tapi Lucerne merupakan bagian dari perjalanan saia di negeri impian, Swiss. Jika Tuhan saja dapat membuat saia menggapai impian ke negeri impian saia ini, kenapa tidak mungkin Tuhan akan membuat saia kembali menginjakkan kaki di negeri penuh pesona ini?

Mt. Titlis, Engelbert, Switzerland

Holaaaa…yukk mareeee kembali membahas salah satu kota di negara impian saia, Swiss, yakni Engelbert.

cropped-cropped-img-20161019-wa0253
Bergaya di depan tulisan Mt. Titlis

Mt. Titlis ini adalah pegunungan bersalju yang sepertinya saljunya gak ada habis-habisnya. Berikut beberapa foto ketika saia ada di Mt. Titlis. Maafkan saia yang terlalu narsis. Foto-foto lengkapnya tentu saja ada di facebook saia tercinta,,,,hihihii. Untuk yang di insagram, gak semua foto-fotonya ada dikarenakan di insta adalah foto-foto pilihan menurut saia. Yuk cek dan ricek yaa…

20161015_144755
Bahagia banget bisa megang salju lagi….hihihihi…putih bersih kyak kapas
20161015_135348
Pemandangan kota Engelbert dari atas cable car
20161015_144742
haaaaiiii….saia sudah berada di gunung Titlis, gunung yang penuh dengan salju putih
20161015_144455
Asliiiiiiii selain super dingin, kalau kesini lagi harus pake kacamata item nih
20161015_161507
Foto dari atas cable car. Fotoin cable car yang sedang akan lewat or sudah lewat. O iya, cable car disini pasti ada stiker bendera negara-negara di dunia di body cable car-nya. Kereen kaan.
20161015_140549
Seperti burem. Apa karena kamera fotonya kedinginan yahh…
20161015_161410
Pemandangan dari atas cable car. Kereeenn banget kaann…

Lihatlah foto super narsis saia di atas ini….hihihihi….Bahagia banget deh main-main di salju meski mata ga bisa diajak kerjasama saking dinginnya. Asliiiiiiiii deh, bener-bener harus pake kacamata item kalau datang kesini lagi.

20161015_161546
Bergaya di dalam cable car. Lihat style saia yang sedang bahagia ini…xixixi. Narsisnya saia si manusia tropis berkacamata, berambut panjang, bergigi behel bawah yang sangat falling in love dengan yang namanya dingin sehingga saia disebut si manusia kutub – *kata orang. Style : Long john, kaos turtle neck lengan panjang warna merah, Celana stocking yang beli di Korea (tebeeeellll pooll jadi ga kedinginan), Long coat, syal wool putih dan topi kupluk wool.
20161015_141943
Hamparan salju yang super duper dahsyat
20161015_153330
Fotoan di Ice Flyer bareng temen tour dari Abu Dhabi (warganegara Filipina) dan Pakistan. Sebenernya sih tadinya cuman barengan sama temen yang dari Abu Dhabi ini, tapi temen yang dari Pakistan ini juga mau ikutan. O iya, untuk naik Ice Flyer ini bayarnya Euro 12 dan untuk foto ini juga Euro 12. Saia gak beli foto ini, yang beli temen saia dari Filipina, namanya Jennifer. Jen beli ini dan saia disuruh foto aja dari foto yang dicetak dan dibeli sama dia. Ya sud, akhirnya saia foto deh ini foto cetakan yang dibeli oleh Jen.
20161015_140438
Cable Car di Mt Titlis. Ada dua bagian untuk naik ke atas. Untuk yang pertama naiknya bisa max 8 orang dan berikutnya bisa puluhan orang. Biaya masuknya all ini (gak termasuk Ice Flyer) Euro 80. Super mehong tapi worth it.
20161015_135751
Kyaaaaaaaaa….bahagia banget ngeliat ada cable car dengan stiker bendera Indonesia. Indonesia atau Monaco? yaahhh, sama ajalah…Indonesia sepertinya 😀
20161015_161732
Foto lagiiiiiiiiiiiiii cable car dengan stiker bendera Merah Putih

Rangkaian foto-foto dari atas Ice Flyer, Cable Car dan tentu saja di atas Mt. Titlis yang super duper putih seperti salju. Ya iyalah, emang salju semua sih….

Hamparan salju yang terbentang putih bener-bener bikin pengen balik lagi deh. Tapi, ya karena udah pernah kesini, ya kapan-kapan kalau dapat undian berhadiah pengen lagi lah datang kesini lagi. Gak nyesel deh datang ke tempat ini. Belum ke Swiss namanya kalau belum menginjakkan kaki di Mt. Titlis, Engelbert, Switzerland. Salah satu destinasi favorit. Oiyaa….ada something nih…hmmm,,,dimana yaaa fotonya….hadehh, saking banyaknya foto harus dicari-cari dulu sepertinya. Begini…hehehehe…ternyata banyak banget loh turis Indonesia yang datang ke Swiss, sehingga saia pernah lihat tulisan di poster gedeeee buat fotoan ala Eropa gitu pake bahasa Indonesia. Waaahhhh, ternyata orang Indonesia terkenal banget di Swiss ini karena banyak wisatawan yang datang. Jadi bangga nih. Di sana juga saia ketemu segerombolan orang Indonesia, entah itu family or rombongan teman sekolah, kantor, dll saia juga gak tahu.

Lihatlah lebih dekat, maka kamu akan tahu. Berpetualang dan merasakan sendiri pengalaman menginjakkan kaki di tempat-tempat baru yang mungkin hanya ada dalam angan-angan itu memiliki kebahagiaan tersendiri loh. Diceritain sama temen aja udah bahagia apalagi dikasih kesempatan untuk dapat benar-benar merasakan semua cerita itu….pasti bahagianya udah luar biasa banget kann….

Swiss, Negara Impian yang Tergapai

Hulaaaa…..kembali lagi dengan saia disini. Ini adalah kisah paling menarik menurut pandangan saia. Swiss atau Switzerland adalah negara impian sejak kecil. Tidak menyangka Tuhan mengizinkan saia untuk menggapai negeri impian ini 20 tahun sejak saia menggantungkan impian. Ya, setelah 20 tahun, Tuhan membuat saia menginjakkan kaki di tanah negara yang bernama Swiss.

Disini tidak mungkin tidak tersedia foto-foto menarik seperti cerita-cerita yang lalu karena saia mau menceritakan Swiss ini terbagi atas 2 kota yang saia singgahi yakni Engelbert Mt. Titlis, Engelbert, Switzerland dan Lucerne (Luzern) Lucerne, part of my journey.

Swiss adalah negara kecil yang sangat indah dengan mata uang Franc Swiss (CHF), salah satu mata uang yang kuat. Nilai tukarnya beda tipis dengan Euro. Di Swiss apapun mahal tidak ada yang murah bagi saia sang wisatawan pas-pasan. Melihat Swiss, saia bener-bener terkagum-kagum, gak nyangka aja impian seorang anak kecil di tahun 90an yang lalu bisa jadi kenyataan. Saia menginjakkan kaki di SWISS…iyahh…SWISS!!!

20161016_091934
Pemandangan di negara Swiss
20161016_104130
Hijaunya pegunungan di Swiss
20161014_152906
Tanahnya hijau yang sangaaaatttt luaaasss
20161015_165738
Suka banget sama pemandangannya

Banyak banget foto-foto kerennya. Seperti biasa, gak bisa semuanya ditampilin di halaman blog ini dikarenakan keterbatasan…hehehehe…alesan ajaaahh :p kalau mau tau lebih lengkapnya bisa liat di facebook saia sepert biasa.

Tidak banyak kehidupan yang saia lihat karena keterbatasan waktu di Swiss. Saia tidak tahu sekolah, rumah sakit ataupun kegiatan orang-orang di Swiss. Jika suatu saat nanti saia diijinkan kembali untuk mengunjungi negara impian saia ini, pastinya saia akan sangat bersuka cita dan ingin explore lagi dan lagi sendi-sendi kehidupan di Swiss.

Swiss terkenal bankir yang TOP dimana negara ini melindungi aset kekayaan siapapun yang menyimpan harta kekayaannya di negara kecil mungil ini. Negara ini sangat kaya, teramat kaya menurut penilaian saia. Suasana juga damai, sepertinya kehidupan begitu tenang dan tidak ada gangguan apapun.

Bulan Oktober adalah musim gugur. Udara cukup dingin bagi saia sang manusia tropis. Berhubung saia sangat bahagia jika di daerah dingin, tidak ada kesulitan beradaptasi yang berarti untuk saia. Walau hanya singkat tapi banyak hal yang saia pelajari dari negara kecil ini.

Negara kecil yang kaya dan makmur. Penduduknya hidup teratur dan tenang. Tidak ada keributan atau huru hara. Tidak ada kemacetan ataupun polusi kendaraan. Udara sangat sejuk dan bersahabat. Benar-benar negara impian yang sangat saia impi-impikan.

Swiss. Negara tempat cita-cita keluar negeri pertama keluar dari pikiran kecilku. Negara pertama yang dulu hanya ada dalam angan-angan. Gak nyangka ternyata angan-angan itu bukan sekedar angan-angan belaka tetapi benar-benar terjadi.

Swiss terkenal dengan banyaknya organisasi internasional seperti PBB bermarkas di negara ini. Pengen juga sih sebenernya melihat kota Jenewa or Geneva yang terkenal itu, tapi tak mengapa. Waktu itu kalau saia tidak salah ingat sih, tour masih lanjut ke Geneva, tapi karena saia n temen-temen akan melanjutkan perjalanan ke Italy, maka kami pindah ke tour yang lain.

SWISS. Tak menyangka saia dapat menginjakkan kaki di bumi SWISS. Tuhan mendengar angan-angan seorang anak kecil menjadi nyata. Waktu 20 tahun mungkin waktu yang lama bagi sebagian orang. Tapi menurut saia, menunggu 20 tahun itu adalah waktu yang tepat yang Tuhan tunjukkan bagi angan-angan anak kecil yang selalu memiliki harapan.

Salzburg, Kota Sang Maestro

Setelah beberapa bulan yang lalu telah membahas negara Austria yang cantik, ceritanya bisa dilihat di Si cantik Austria sekarang saia akan membahas kota sang maestro musik klasik, yaitu Mozart. Nama kota eksotik nan klasik itu adalah Salzburg. Sejak pertama menginjakkan kaki di bumi Austria, saia langsung falling in love dengan dua kota di Austria, Salzburg salah satunya.

20161014_151755
Perjalanan menuju Salzburg

Salzburg memiliki pemandangan yang cuakeeeppnya itu pooollll deh…salah satunya nih…

20161014_142848
Salzburg, kota yang sangat amat cantiiiikkkkk

Bangunan yang ada di Salzburg ini khas Eropa banget….ya iyalaahhh, wong adanya di Eropa…xixixii…bangunannya keren-keren, arsitekturnya itu kayak dibuat dengan cerita yang unik dan memiliki ciri khasnya, pokoke bener-bener keren banget deh.

 

20161014_143351
Salah satu bangunan yang ada di Salzburg. Sepertinya sih ini bagunan rumah yaa…

Karena Salzburg ini kota sang maestro, maka saia juga berkesempatan untuk mengunjungi rumah sang maestro di Salzburg ini. Yuk mari kita bercerita melalui gambar-gambar berikut. O iya, sebenernya di rumah Mozart, sang maestro musik klasik ini gak boleh foto-foto. Ada gambar dilarang memotret juga di tembok. Tapi ternyata saia badung dan beberapa wisatawan lain juga badung. Curi-curi kesempatan buat foto-foto. Ya iyalahhh, jauh-jauh dari negara Asia yang kaya raya seperti Indonesia datang ke Salzburg masa ga ada kenangannya sih??? hehhee *membela diri. Tiket masuk ke museum Mozart ini kalau gak salah ingat sih sekitar 10 euro, tapi kalau rombongan minimum 10 orang kena per orangnya itu sekitar 8 -8,5 euro (lupa). Lumayan kan….Euro mehong bo’ jadi 1 euro pun berharga banget, apalagi buat sang pemimpi seperti saia yang mau menjelajahi dunia dengan seirit mungkin…hehehehee

20161014_122757

nih di depan Mozart museum

20161014_122951
Selpieh di depan Museum Mozart. Museum Mozart ini adalah rumah dari Mozart looh.
20161014_123637
Ini surat dari Mozart kepada istrinya atau adiknya gitu. Silakan dibaca yaaahh…
20161014_131132
Ruang makan di rumahnya Mozart. Gak boleh melewati garis alias tali penghalang jadinya ya cuman bisa difoto dari jauh aja
20161014_125125
Salah satu karya Mozart. Judulnya apa yahh??? gak tau juga deh, liat aja sendiri di kertasnya kalo kelihatan….hihihihii…maklum, namanya juga sembunyi-sembunyiy pas mau foto…hehe
20161014_125019
Piano sang maestro. Udah jadul banget yak, gak boleh dipegang. Waktu itu saia pegang kyaknya,,,,lupa juga sih…tapi kyaknya pegang deh…hehe
20161014_141457
Schubert, salah satu maestro yang juga gak asing untk orang-orang yang tahu musik klasik
20161014_141445
Gereja yang saia temui di Salzburg

Di Salzburg juga ada tembok cinta kyak di Korea gitu. Tempatnya di jembatan yang luaaasss banget, pemandangannya juga cakeepp banget, adem banget deh.

20161014_142628

nih gembok cintanya

20161014_142712
Bergaya di depan tembok cintanya Salzburg
20161014_142543
Potoan lagi di depan bendera…gak depan-depan banget sih….yang penting kelihatanlah yaa benderanya
20161013_151129
Ini dia tugu Mozart
20161014_142845
Kereeeeeeeeennnnn banget yahhh….asliiiiiiiii bener-bener cakep banget…banget dan bangeeetttt dehhh

Mari kita lihat-lihat ada apa aja di Salzburg. O iya, berhubung ingatan saia kadang-kadang rada error dan lupa ini dimana, jika nanti para pembaca ada yang tahu saia salah naro foto, comment aja yaa…

20161014_075700
Pas nunggu bis, ngeliat ada bangunan terpapar sinar matahari sehingga jadi keemasan gitu, langsung deh saia poto….entah apa nama bangunan ini
20161014_121836
Liat foto ini jadi gak kepengen pulang deh ke Jakarta. Foto ini salah satu yang membuat saia fall in love dengan Austria
20161014_121834
Cakeeeeeeppppppppp

Sebenarnya masih banyak lagi sih foto-foto menarik tentang Salzburg, apalagi yang ada di rumahnya Mozart, cekidot langsung ke fb saia aja kali yahh…hehehe…fotonya dibikin dua album (bukan hanya Salzburg sih) dan itu ada ribuan. Disini saia post beberapa yang merupakan favorit saia dan sepertinya ok klo dimasukin ke blog….hehehehe…

Masihhhh banyak cerita tentang Salzburg. Cerita di blog saia ini hanya sebagian kecil dan bahkan tidak ada artinya dibandingkan dengan Salzburg yang sebenarnya. Jika suatu saat nanti saia diijinkan kembali, pastinya saia akan kembali lagi ke tempat ini. Semoga menjadi kenyataan…amiiinnnn 🙂

Si kecil yang kaya, Liechtenstein

Pasti nggak semua kenal dengan negara kecil penghuni benua biru antara Swiss dan Austria ini. Nama negara kecil ini adalah Liechtenstein. Saia sendiri sebenernya udah kenal nama negara kecil ini sewaktu SMP kalau ga salah yaa….kalau saia lihat di buku pintar seri Senior kala itu, negara kecil ini adalah negara yang sangat kaya, memiliki sumber penghasilan dari prangko. Waktu dulu baca-baca mengenai negara ini, negara ini tidak memiliki sumber daya seperti Indonesia yang sangat amat kaya. Dulu itu saya membayangkan, kok bisa ya ada negara yang bisa hidup dari filateli prangko gitu. Daaaannn yang bikin saia takjub ketika membaca buku pintar seri senior itu, tingkat baca tulis negara ini 100% yang artinya tidak ada yang buta huruf!!!! woowwwwwwwww….makin takjub aja sama negara kecil satu ini.

20161015_103919
Pusat kota Liechtenstein

Negara Liechtenstein itu mata uangnya Franc Swiss, tapi disini bisa juga loh bayar pakai Euro. Klo menurut saia sih, harga-harga barang di negara kecil nan kaya ini sangat mahal. Kalau misalnya di negara Eropa lainnya saia beli semacam wine glass tulisan negara itu sekitar 4-4,5 euro, kalau di sini bisa mencapai 7 euro!!! Saia juga beli coklat Swiss disini dan untuk 4 jenis coklat harganya bisa mencapai 100 USD…kenapa saia bilang mencapai 100 USD, karena saia tuker 100 USD ke Franc Swiss dan hanya sisa sekitar beberapa keping Franc Swiss yang jika dirupiahkan mungkin hanya sekitar 20rb Rupiah….miriiiiisssss….hehe

20161015_104746
Begaya di depan toko souvenir dan coklat Swiss

Tingkat kesejahteraan di negara kecil ini sangat tinggi. Dari segi pendapatan juga tinggi sepertinya, terlihat dari mahalnya barang-barang yang dijual di kota kecil ini. Negaranya tenang banget, pokoke bener-bener sepi deh.

Berkeliling dunia melihat hal-hal baru. Melihat hal-hal yang dulu hanya ada dalam buku. Bermimpi pun tidak pernah untuk melihat negara kecil ini. Dalam pikiran kecilku dulu, negara ini adalah sebuah negara yang terletak di puncak gunung yang hijau, dimana kedamaian ada di sana. Negara ini sepertinya memiliki kekerabatan yang dekat dengan Austria dan Swiss sehingga kedua negara ini dapat menjadi benteng pertahanan untuk negara kaya yang kecil ini.

Liechtenstein, negara yang pada saat pertama kali mendengarnya seperti tidak percaya. Tidak percaya ada negara yang bernama Liechtenstein di dunia ini. Kagum ada negara kecil yang penghasilannya dari prangko dan hal lainnya yang bukan sumber daya alam sangat amat kaya. Surprise ada negara yang 100% bisa baca tulis dan hal-hal lainnya yang menakjubkan.

Lihatlah lebih dekat, maka kita akan tahu. Tidak pernah bermimpi. Tidak pernah masuk dalam catatan perjalanan yang akan dilalui, tapi Tuhan mengijinkan saia untuk menginjakkan kaki di negara yang hanya sekilas saia baca ketika SMP dulu.

Jika Tuhan saja membuat saia bisa menginjakkan kaki di tempat dimana saia tidak pernah memimpikannya, apalagi dengan mimpi-mimpi yang disertai doa? Niscaya Tuhan akan mengabulkannya. Mungkin bukan hari ini, mungkin besok dan mungkin juga lusa. Yakinlah, bahwa rencana-Nya lebih indah dari apa yang kita pikirkan.