Museum Tekstil

Selamat sore. Di sore hari nan mendung ini bahkan hujan, saia akan menulis cerita tentang Museum Tekstil. Minggu sore, tepatnya tanggal 4 Februari 2018, saia dan anak-anak dari kelas Adventurer jalan-jalan alias study tour ke Museum Tekstil. Minggu pagi hujan deras, rasa-rasanya males banget buat pergi-pergi, tapi karena anak-anak kecil semuanya semangat, jadilah saia ikut berpartisipasi.

Museum Tekstil letaknya di deket stasiun Tanah Abang, jika jalan kaki dapat ditempuh sekitar 8 menit. Ada apa disana? O iya, sebelumnya berdoa dulu nih kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya cuaca cerah, kasihan anak-anak kecil kalau hujan dan Tuhan memang amat baik. Kemarin sampai di Tanah Abang matahari menyinari dengan rada garang gitu, tapi gpp deh daripada anak-anak kehujanan kan.

20180204_114637
Museum Tekstil diresmikan

Sebenernya ada foto-foto di depan tulisan Museum Tekstil itu, tapi apalah ya panas banget. Hahahaa…fotoan sih, tapi ga ada di hp saia.

20180204_114629
Tampang urakan kepanasan….hehehehe…inid fotoan di depan pintu masuk museum

O iya, untuk masuk ke Museum Tekstil, bayarnya Rp. 40.000 sudah termasuk belajar membatik loh. Kemarin, walau hari Minggu, suasana sepi. Disamping kami ber-15 terdapat 2 orang pengunjung lainnya. Selebihnya, tidak ada. Suasana museum adem dan kalau saia baca-baca, museum ini tadinya adalah kantor ex Depsos.

foto
Selamat Datang. Ketika memasuki pintu museum akan langsung ketemu dengan kedua patung ini.
20180204_114708
Salah satu ruangan pameran batik
20180204_115530
Baru tahu nih, ada kebaya dengan corak sinterklas
20180204_115534
Baru tahu juga ada corak pohon-pohon sepert ini.

Setelah melihat seluruh koleksi, menuju bangunan luar. Di luar ada taman beserta kursi dan meja, juga kolam air mancur. Anak-anak seneng banget duduk di deket kolam air mancur sambil lari-larian di taman. Ada semacam pendopo buat duduk-duduk. Untuk anak mahasiswa yang lagi serius ngerjain skripsi atau mencari ilham, cocok nih duduk-duduk di pendopo taman ini.

Selanjutnya menuju bangunan tempat belajar membatik. Areanya disebut pendopo batik dan waktu ke sana ada tiga orang lainnya yang sedang belajar membatik juga.

20180204_141118
Tempat belajar membatik

Untuk belajar membatik, pertama-tama akan dikasih sehelai kain mori putih. Kainnya gak gitu besar, sekitar 25×25 cm kali yah, gak ngukur juga sih…hehehehe…berikutnya, disuruh milih pola gambar, untuk yang baru pertama kali, lebih baik pilih gambar yang gampang aja dulu. Kemudian, gambarnya dicetak alias dijiplak ke kain menggunakan pensil. Setelah itu, pakai celemek dan mulailah membatik. Duduknya pun gak bisa sembarangan, intinya kompor di sebelah kanan (bagi yang bertangan kanan) dan arah kain nyerong ke arah barat daya (wkwkwkk). Cantingnya jangan sampe full, tapi setengahnya aja supaya ga blur keluar, seperti saia yang blur keluar berkali-kali. Cantingnya juga harus dalam keadaan panas, klo gak panas gak bakalan keluar deh.

Berikutnya ada proses pewarnaan yaitu awalnya pinggiran kain dikasih lilin. Bukan lilin kyak buat mati lampu gitu yah, tapi ini lilin cair, terus dicuci, dikasih warna pakai bahan kimia dan dicuci lagi. Serunya, kan ada warna merah dan biru, waktu dicuci dan digabung gak luntur euy, kok bisa yak? hahhaaa…o iya, setelah membatik ada rombongan turis dari Jepang mengunjungi pendopo ini. Mereka lihat-lihat, tanya-tanya dan gak ikutan belajar membatik.

20180204_151642
Inilah batik hasil karya saia

Jangan tertipu dengan bintik-bintik yang disekeliling dan juga awan-awan gak jelas di sekitar nama saia karena itu semua adalah trik. Maksudnya?? hehhe…seperti yang telah saia sebutkan tadi, jangan sampai ngeblur, tapi saia ngeblur ke kain karena cantingnya udah gak gitu panas dan saia gak gitu profesional kan yahh…hehehe…daripada ketauan ngeblur sana-sini (kyak ketumpahan tinta gitu) akhirnya sama sang ibu pengajar disuruh buat motif sendiri aja supaya blur nya itu seolah-olah merupakan model batik itu, jadilah batik hasil karya saia yang tak seberapa ini. Ternyata, seru juga membatik. Membatik memang harus konsentrasi tinggi dan ulet supaya hasilnya bagus.

 

 

 

Advertisement

Published by

My Journey My Story

Hobi menulis, traveling dan membaca buku. Memiliki cita-cita melihat berbagai bagian dunia dengan lebih dekat.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s