Cara apply visa Amerika (USA)

Selamat siang di hari Minggu yang cerah di bulan Desember ini. Akhirnya setelah selesai UAS dan segala kesibukan (haha) bisa nulis blog ini lagi. Seperti di post sebelumnya yang sudah diinfokan, kali ini saia akan cerita tentang pengalaman apply visa USA.

Cerita dulu ya asal muasal kenapa tiba-tiba saia kepikiran apply visa USA. Sebenarnya saia juga ga gitu niat-niat banget loh, hanya keisengan semata aja, isi-isi formulir DS 160. Isinya harus dalam keadaan hati yang tenang dan konsen yaa,,,haha…karena memang perlu waktu sekitar 30 menit untuk isi formulirnya. Isinya harus jujur ya dan memang apa adanya aja. Saat itu saia iseng isi dan ya udah, gak ngapa-ngapain lagi. Bayar aplikasi visanya sekitar USD 160 dan saat itu kurs sekitar 2,4 jutaan. Saia baru bayar beberapa hari kemudian. Kalau di persyaratannya, kirimnya itu ke Bank CIMB Niaga dan melalui teller (lebih lengkapnya silakan visit https://www.ustraveldocs.com/id_bi/id-niv-visaapply.asp . Dari awal karena saia gak niat, saia ga ada niatan juga ke Bank CIMB Niaga yang ada di bawah gedung kantor….haha….lalu bagaimana bayarnya? Saia bayar ke account Kedubes USA di Bank of Amerika melalui Neo Bank. Awalnya tuh sempet bingung pas disuruh input nomor referensi gitu, sampai saia tanya ke CS Neo Bank yang sepertinya juga ga paham. Akhirnya saia coba-coba sendiri masukin angka-angka yang ada berdasarkan feeling dan berhasil. Setelah bayar, langsung mikir…lahh ngapain juga ya bayar, kan iseng aja. Agak nyesel juga setelah bayar….hahahahahaha….

Setelah bayar, saia masukin jadwal interview di websitenya (bisa cek di link yang tadi saia share). Pas H-1 interview, saia berubah pikiran mau reschedule saja (karena batas waktu antar pembayaran dan interview bisa sampai 1 tahun), tapi gak bisa. Yasudlah, pas hari H saia akhirnya ke kedubes Amerika. Btw, jangan lupa untuk bawa foto ukuran 5×5 cm (saia waktu itu foto di studio foto di daerah Sabang). Waktu ke kedubes Amerika, saia lusuh banget, gak sisiran, ga bedakan, wkwkk….pokoke kucel banget deh, trus ga bawa apa-apa selain paspor baru (masih kosong), paspor lama, foto, surat bukti interview hari itu, bukti bayar, dan fotocopy ktp (2 terakhir yang sungguh tak berguna dibawa…haha). Saia lihat antrian, banyak banget yang keren-keren bajunya, bawa banyak dokumen, sedangkan saia hanya bawa tas kecil isi hp dan dokumen tadi pun dibawa ga pake clear folder tapi hanya dibawa gitu aja (bayangin si Doel yang lagi cari kerja trus bawa-bawa map digulung gitu, kalau saia ga bawa map, bawa kertas isi foto copy ktp, surat interview dan bukti bayar aja dan digulung gitu…haha).

Dokumen kita semua akan diperiksa sebelum masuk, lumayan lama juga karena yang ngantri banyak. Semua barang kita dicek dan dimasukkin ke semacam tray dan setelah itu masuk. Pas masuk, barang-barang tadi dicek dan hp harus disimpan, setelah itu kita dapat semacam kartu penyimpanan barang. Dari sini, masuk ke dalam lagi menuju tempat wawancara visa. Disuruh nunggu lagi, jadi saia nunggu sambil ngapit lembaran kertas itu…haha. Dari situ, kita masuk ke sebuah ruangan untuk dicek apa aja yang dibawa dan ngasih foto. Foto di-scan dan dibalikin lagi ke kita. Wahh, udah mahal-mahal biaya foto, dibalikin lagi…haha. Beneran dokumen yang dilirik cuman foto dan paspor baru aja.

Dari tempat scan foto tadi, ngantri di tempat wawancara. Ada 4 loket yang buka dari 5 loket. Saia lihat, yang paling kanan kyaknya baik tuh, jadi pengen di loket itu deh. Loket paling kiri saia lihat, wawancara detail banget, lama banget, dll gitu deh trus ujung-ujungnya kertas pink alias ditolak. Dalam hati, wah, jangan sampai di loket paling kiri itu deh, banyak banget pertanyaannya. Loket lainnya udah bolak balik beberapa orang, yang loket kiri itu, masih itu-itu aja orangnya.

Emang dasar ya, impian ga sesuai dengan kenyataan, saia kedapetan di loket paling kiri itu…haha….dia bicara bahasa Inggris dan saia jawab bahasa Inggris. Dia bisa bahasa Indonesia juga sepertinya. Kira-kira begini tanya jawabnya (95% bahasa Inggris ya). Oiya, saat itu suara saia kekecilan katanya, trus disuruh ke speaker, masih kecil juga, jadinya saia kenceng2 jawabnya supaya dia denger…. 😀

Interviewer (I)

Saia (S)

I – Kamu mau kemana ke Amerika?

S – Ke Disneyland, Universal Studio dan kemana saja orangtua saia mau

I- Kamu pergi sama siapa?

S – Orang tua

I – Kerja dimana? Berapa lama? Jadi apa di kantor?

S – Kerja di xxx, 5 tahun lebih, jadi xxxx

I – Wow…Great!

I – Kota mana yang pertama kali kamu mau kunjungi

S – California

I – Orang tua kamu sudah punya visa?

S – Belum

I – Kapan rencananya kamu mau ke Amerika

S – Saya sih maunya Desember ini, tapi mama saya sakit, jadi saya tidak jadi Desember ini

I – Jadi kapan kamu mau ke Amerika?

S – Saya belum tahu, tapi maunya sih April tahun depan kalau bisa

I – Jadi, kamu belum punya rencana yang pasti?

S – Belum

I – Jadi, kamu nanti berangkat berapa orang?

S – 3 orang

I – Mom, Dad….and….?

S- Me.

I – Wow, Nice!!!! (sambil mengeluarkan kertas putih)

Wahh saia senang sekali. Karena saia pilih untuk ambil sendiri di daerah Palbatu, dua hari kemudian saia di-sms bahwa paspor dapat diambil via RPX Palbatu. Yihaaaaa….Visa Amerika saia terpampang manis di paspor kosongku.

Maap ya ini ga bisa upload gambar, sepertinya karena sudah full storagenya, jadi kudu diupgrade dulu.

Advertisement

Published by

My Journey My Story

Hobi menulis, traveling dan membaca buku. Memiliki cita-cita melihat berbagai bagian dunia dengan lebih dekat.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s