Hari ini (25 Oktober 2016) sudah tiba di Hongkong untuk penerbangan selanjutnya ke Jakarta pk 19.05 waktu Hongkong. Besok pagi udah kembali lagi ke realita hidup. Hahhaaaa…. Penerbangan dari Paris ke Hongkong sekitar 11 jam 45 menit dan ga sedramatis penerbangan ke Amsterdam. Mungkin karena udah mulai terbiasa dengan perjalanan jauh dan udah tau duduk di pesawat biar pewe….hehehe….
Keren juga nih ya klo ditulis judul film “Last Day in Paris” hahahaaa…..yupp hari ini adalah final day….last day dari segala petualangan selama dua minggu ini ke Eropa. Hari ini gak ada rencana mau kemana-mana karena mau santai-samtai setelah tour berhari-hari, tersesat, jalan jauh, hujan-hujanan dan sebelum penerbangan jauh selama belasan jam menuju negara tercinta. Seperti yang sudah dituliskan kemarin, penerbangan hari ini jam 21.15 waktu Paris menuju Hongkong dan akan tiba di Hongkong pukul 15.00 waktu Hongkong. Dari Hongkong jam 19.05 dan akan tiba di Jakarta jam 22.50 waktu WIB.
Perjalanan yang mengesankan dan penuh arti. Perjalanan ini mungkin hanya angan-angan belaka di zaman dahulu kala dan ternyata bisa menggapainya sekarang ini. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebaikan, kesempatan, kesehatan dan hal-hal lainnya yang membuat terlaksananya perjalanan ini. Perjalanan ini gak mudah tapi Dia memudahkan segala sesuatunya. Mungkin klo ada wifi akan cerita lagi di blog waktu di Hongkong. Akhir kata, biarlah segala yang bernafas memuji Dia. Amin.
Hari ini rencananya berangkat jam 9, tapi baru jam 10.30 berangkatnya karena nyasar-nyasar kemaren jadi bawaannya ngantuk. Setelah muter-muter nyari metro yang ujung-ujungnya ke Olympiades juga, beli tiket di counter untuk return sekitar 60 Euro…..dari Olmpyades ke Gare de Lyon, sempet nyasar pas mau naik RER ke Disneyland, akhirnya naik juga RER A4 dan turun paling ujung….namanya apa yah Marne Le Ville – Disneyland Parc kalo gak salah yaa…hahhaaa…pokoke paling ujung deh.
Pas nyampe ada matahari tapi dinginnya pooollll….foto-foto di gerbang Disneyland trus di pohon merah. Tiket magic flex yang udah dibeli 57GBP ternyata harus nambah 15 Euro untuk 2 parks….huhuhuhu males banget, toh gak banyak yang dieksplore.
Wahana pertama naik railroad sampe muter lagi. Kenalan sama keluarga Australia yang asyik banget. Dari situ makan chips and fish. Trus ikutan meet and greet nya Mickey, setelah itu hujan turun dengan deras. Memutuskan untuk beli merchandise Disney. Setelah beli dan memutuskan untuk pulang, ternyata ada parade Disney. Hujan-hujanan bela-belain foto dan rekam. Bulan ini bulan Oktober, gak kyak di Disneyland Hongkong dulu yang udah bertema Halloween. Di Disneyland Paris biasa aja. Mungkin karena lagi liburan sekolah juga jadi banyak anak-anak yang tentu aja agak kurang enjoy dengan tema Halloween (mungkin ya). Cerita lengkap ada di Disneyland Paris.
Malam ini malam terakhir di hotel Ibis Paris. Besok malam masih di Paris juga sih, tapi udah di airport. Besok balik ke Hongkong jam 21.15. Hari Selasa malam sampe Jakarta dan Rabu pagi back to reality.
Kalau dipikir-pikir yahh….2 minggu lalu, lagi di Frankfurt. 1 minggu lalu lagi di Italy, hari ini lagi di Paris dan minggu depan udah di Jakarta. What a wonderful life.
Pada hari ini bangun rada siangan mumpung gak pake tour lagi setelah malamnya ngelaundry ala Prancis. Asliiii bingung banget ngegunain mesinnya. Malah sempet nyasar juga sebelum sampe ke tempat laundry..hahaha….akhirnya diajarinlah sama orang-orang yang ada disana dengan bahasa sekedarnya. Wkwkwkkkk….Saia udah pernah nulis tentang Paris di Romantic City, Paris ya, tapi berhubung ini adalah lanjutan dari serial Autumn 2016, saia akan ceritakan cerita di hari ke-15 petualangan di benua biru ini. Gak ada foto-foto disini ya, karena semua foto udah ada di cerita masing-masing. Cekidot ke postingan tersebut aja ya.
Pagi-pagi setelah bangun langsung breakfast yang lumayan banget karena ada hot chocolate…hehe….trus ngelanjutin perjalanan ke Eiffel…..yesss….Eiffel I’m in love!!! Dari hotel ke stasiun metro terdekat untuk naik metro ke Trocadero. Beli tiketnya juga bingung-bingung. Atas petunjuk temennya mba Rini, kami beli tiket langsung yang 10 supaya lebih murah. Sampe Trocadero bingung-bingung nyari temennya mba Rini yang tinggal di Paris. Setelah jalan menyusuri jembatan sungai Seine, ketemu juga sama temennya mba Rini. Foto-foto di Eiffel dan di pohon yang warnanya keren banget. Dari sini, karena si Om Chris laper, tadinya temennya mba Rini mau ngajakin makan nasi goreng ikan asin, tapi karena saia pengen banget ke Sorbonne, jadi dia rekomendasiin makan ayam item. Kenapa dinamain ayam item? Karena ini adalah resep dari org berkulit hitam, rasanya maknyooooosssss banget. Sambelnya ok punya. Si empunya restoran adalah orang Asia Timur, jadi bukan asli dari tanah Ham. Kalau bahasa yang benernya ayam Afrika (waktu baca-baca di internet). Kisah si ayam Afrika ini bisa baca di Ayam Afrika, Paris
Dari resto ayam item, ngopi-ngopi cantik di sebuah cafe. Tentu saja saia nda ngopi, tapi minum hot chocolate (lagi?? Xixixixi). Dari situ pergi ke gereja tempat syuting Da Vinci Code. Masuk ke dalam gereja. Kyaknya ada bagian yang dipugar. Foto-foto di depan gereja dan air mancurnya.
Dari gereja, jalan kaki ke Sorbonne. Setelah impian 20 tahun lalu mengenai Sorbonne, akhirnya kesampaian juga fotoan dan ngeliat Sorbonne di depan mata. Ya….Sorbonne!! Gak ada yang lebih menyenangkan ketika impian masa kecil tercapai. Tuhan bener-bener memeluk setiap mimpi. Dia berikan kesempatan pada saia untuk dapat menggapai Sorbonne yang mungkin tak kan pernah terbayangkan akan kesini. God is good all the time.
Dari Sorbonne berangkat menuju Notre Dame. Kisah si bongkok dari Notre Dame sangat fenomenal. Foto-foto di depannya dan abis itu caooo lagi karena temennya mba Rini ada acara di rumahnya dan saia selagi di Paris ingin menyusuri semua icon semaksimal mungkin. (Post Note : syedihnya pas dapat berita tentang Notre Dame yang terbakar, untungnya udah pernah kesana).
Tadinya gak cukup waktu ke museum Louvre. Setelah mikir-mikir untuk naik metro, akhirnya naik metro ke Louvre. Foto-foto dulu di jembatan sungai Seine….bagus bangeeettt. Ternyata Louvre itu luas banget. Disini ada lukisan Monalisa. Gak masuk ke dalam karena udah sore, rugi juga klo masuk karena sebentar lagi akan tutup. Foto-foto aja. Apalagi pas cuacanya bagus banget sehingga bangunannya berwarna keemasan. Wiiihhh….kereeennn banget deh. Bener-bener fantastik deh menurut saia.
Dari Louvre langsung menuju Triomphe D’ Arch. Jalanannya seperti Sudirman-nya Jakarta. Wow….seneng banget bisa fotoan di icon ini. Setelah temennya mba Rini pamit pulang, kami masih jalan-jalan. Beli ini dan itu sampai akhirnya pulang.
Jalan pulang nyasar sampe pegel. Hahaaa…..karena belum familiar kali yakk. Rencananya hari ke 16 akan ke Disneyland. Nantikan cerita selanjutnya.
Today is final day. Maksudnya adalah hari terakhir bersama keluarga besar EUGOEU (biro perjalanalan dari tours4fun). Dari Avignon ke Paris jaraknya 700 km. Berhenti di rest area 3 kali dari jam 8 pagi kurang, sampe di Paris jam 5an sore. Tour leadernya nyalamain kita satu-satu. Rada lama salamannya mungkin karena bener-bener berkesan banget buat dia. Sang meneer yang nyetir lebih dari 3300 km masih semangat aja. Berikutnya melanjutkan perjalanan masing-masing dan sedih juga si opa Soo (salah satu peserta tour dari Australia, kita nyebutnya Opa Soo) sampe meluk gitu. Kita (saia dan 3 temen) dikasih kartu nama Opa Soo, katanya jika sewaktu-waktu ke Australia, hubungi dia. Hiksssssssss sediiiihhhh deh.
Geret-geret koper kesana kemari nyari-nyari hotel yang udah dibooking sebelumnya, akhirnya ketemu juga. Kami nginep di hotel Ibis. Makan malam di restoran Vietnam yang maknyosssssss banget pas di sebelah hotel. Hari ini gak rencana jalan kemana-mana karena mau nyantai dulu setelah beberapa hari alias 12 hari ikut tour. I love this tour and I hope someday I will meet again with all members of the tour.
Semangaaatttttttttttttttt…………..Berikutnya, kami sok-sok kepedean ngajakin semua fotoan buat kenang-kenangan gitu…ternyata pada mau loh…tumbenan….ini nih foto pertama dan terakhir yang semua tour members ada.
Foto full team minus dua orang yang sudah pergi ke Basel. Fotoan di tulisan Credit Suisse ini saia yang minta loh…waktu itu bilang, siapa tau nanti bisa gawe di Credit Suisse….wkwkwkwk
Post Note : Kisah perjalanan keliling Eropa bersama tours4fun berakhir sudah. Untuk selanjutnya di Paris, kami jalan sendiri. Temen saia ada kenalan temen di Paris ini, jadi untuk selanjutnya kami akan jalan bareng dia. Oiya, selama tour banyak banget ya kenal orang sesama tour. Di tour itu juga ada orang Indonesia, seorang ibu dengan dua anaknya. Anaknya yang pertama kuliah di London. Tapi, kami gak akrab sama mereka. Justru akrabnya sama orang diluar Indonesia. Kenapa? Saia juga gak tau kenapa ya, tapi ada beberapa orang Indonesia yang “mungkin”….mungkin yaaa…. agak kurang bersahabat bertemu dengan sesama orang Indonesia jika sedang di luar negeri. Kenapa saia menyimpulkan seperti ini? Karena ada cerita lain yang tidak akan saia ceritakan di blog ini 🙂 Si ibu dan anaknya ini kalau gak salah hanya sampai Austria yaa karena dia mau terbang ke Spanyol lalu ke Maroko. Tapi, kebanyakan dan pada umumnya saia ketemu orang Indonesia yang baik loh… 🙂
Jadi, temen-temen yang akrab sama kami adalah Uncle dari Singapore (lupa euy namanya…maap), Opa Soo dan Istrinya (kalau gak salah namanya Crystal) lalu Jennifer dari Filipina yang bekerja di Abu Dhabi.
Di peserta tour ada yang asik dengan dunianya sendiri gak? Oh tentu saja ada. Tapi mereka gak ganggu kok. Saia cerita aja ya. Salah satunya adalah pasangan yang terlihat dari Asia. Kyaknya mereka lagi honeymoon kali yaa…jarang bahkan ga pernah saling bicara antar sesama teman tour, gak pernah mau ikutan foto bareng dan hal-hal lainnya yang istilahnya bareng-bareng. Tapi, pas terakhir di Lucerne (waktu kami mau berpisah), mereka pertama kalinya mau ikutan foto bareng loh…Amazing!!! Trus, kyaknya yang cowo ada ngomong gitu dikit, mungkin kalau lamaan dikit bareng-barengnya, mereka akan lebih terbuka yaa…tapi gak apa-apalah….toh gak ganggu kok…hehe
Trus yang kedua, ada peserta tour yang kyaknya juga dari Asia. Kalau cowonya gak tau sih asalnya darimana tapi kalau yang cewe dari Vietnam. Sekilas terlihat, nih cewe kok kyak masih kecil ya…sekitaran 18 tahun tampangnya. Dia selalu pake stoking padahal dingin. Mungkin stoking anti dingin ya. Cewenya sih gak pernah ngomong, asik aja sama cowonya. Asli masih kecil itu cewe. Kalau yang cowo lebih ramah. Ternyata, si cewe memang masih muda, kyaknya anak kuliahan gitu sedangkan si cowo udah kerja di Basel. Jadi, pas di Lucerne, ada beberapa yang pisah. Kami berempat plus Opa Soo dan istrinya bareng ke Italy sedangkan cowo dan cewe dari Vietnam itu langsung ke Basel. Ada juga yang julid bilang, kok anak sekecil itu dibiarin orangtuanya jalan sama cowo keluar negeri….wkwkwkkwk…Siapa tau si cewe diem aja karena gak bisa bahasa Inggris…tapi gak tau sih…hahahaha….ternyata si cewe memang lagi dalam acara mengunjungi cowonya dan mereka akan ke Basel.
Seru juga ya cerita tentang peserta tour. Cerita lagi deh. Ada seorang pengusaha sepertinya (lupa padahal dia cerita) dari India yang bawa ibunya yang pakai kursi roda. Baik banget anaknya, ngangkat-ngangkat kursi roda, trus dorong kursi roda ibunya, pokoknya anak yang berbakti deh. Anaknya cowo loh. Kyaknya jarang saia lihat anak cowo yang bawa-bawa ibunya tanpa ada cewe satupun yang menyertai. Trus, ada juga peserta dari Pakistan yang saia kira temennya yang dari India ini, tau-tau beda. Waktu di Swiss, saia dan Jen bareng naik Flying ice sama si orang Pakistan ini.
Berikutnya ada pasangan bule dan satu-satunya pasangan bule yang ada di tour. Jarang ngomong juga, tapi orangnya ramah.
Selanjutnya ada pasangan Asia dan bule. Sama sih, gak banyak bicara tapi orangnya kelihatan ramah. Ada juga pasangan India yang tinggal di California lebih dari 12 tahun. Mereka jetlag selama di Eropa kata suaminya. Mereka gak ada anak karena ga mau punya anak. Waktu fotoan di negara mana gitu, si suaminya seneng banget deket sama kita-kita orang Indonesia, mungkin karena kita suka ngebanyol dan sok kepedean sama peserta lain kali yaa…Mereka suka fotoan deket saia, trus salah satu temen bilang, “kyaknya mereka seneng fotoan deket sama kamu, jangan-jangan kamu mau diangkat jadi anak”….wkwkkwkk…..Mereka ramah banget. Katanya, kesulitan dia selama di Eropa adalah masalah waktu karena beda 9 jam dan juga makanan. Mereka adalah vegetarian dan sulit mendapatkan makanan vegetarian, jadinya mereka bikin sendiri tiap hari makanan mereka. Lalu, ada peserta dari Kamboja, cowo yang selalu pake baju rapih kyak mau ke kantor. Dia selalu pakai kemeja rapi kantoran, celana panjang kantoran dan juga sepatu pantofel. Waktu ketemu sama dia pas breakfast, kirain dia itu turis yang lagi dalam perjalanan menuju acara kantor, tau-tau dia peserta tour juga. Lama-lama dia pake jaket juga sih…tapi tetep style kemeja rapinya, celana panjang dan pantofel ga pernah ketinggalan. Selebihnya orang-orang Filipina dan negara lainnya yang ramah-ramah.
Hari ini pagi-pagi dari San Remo melanjutkan perjalanan ke Monaco. Di sini damai banget, asli saia pasti betah banget kalo tinggal di Monaco. Tamannya bagus, jalannya bagus dan semuanya bagus, adem, teratur dan damai banget. Cintaaaaaaaaa deh sama Monaco. Kalau mau lihat indahnya Monaco bisa baca di Monaco yang mempesona.
Dari Monaco melanjutkan perjalanan ke Grasse. Disini, saia berkunjung ke pabrik pembuatan parfum. Dijelaskan juga bedanya perfume, eau de toilette dan lainnya. Seru juga jalan-jalan kesini. Kami dikasih semacam sample perfume gitu, sekitaran 5ml, wanginya uenak banget dan GRATIS hehe. Dari Grasse langsung ke Nice. Nice itu daerah pantai, bagus, adem banget dan jalanannya anteng. Kyaknya sih pantai buatan ya, tapi gak tau juga…haha…warnanya biru cerah dan adanya di deket kota. Istilahnya, kalau di Jakarta ada Jl Jend Sudirman, sebrangnya itu pantai…keren deh. Kisah di Nice saia tulis tersendiri di Nice, si Kota Pantai Biru. Di Nice ini nemu restoran Asia dan harganya lumayan murah. Jadi makan disini dan beli juga buat dinner.
Dari Nice menuju Cannes sekitar 1 jam perjalanan. Cannes terkenal dengan festival film Cannes yang mendunia. Seru sih, ada kapal-kapal juga. Pantainya bersih. Cerita tentang Cannes saia tulis di Cannes, Tempatnya Festival Film Dunia.
Dari Cannes berangkat ke Avignon. Ini adalah malam terakhir bersama tour4fun, yakni biro perjalanan yang kami gunakan selama tour perjalanan. Besok udah berpisah dan melanjutkan perjalanan masing-masing di Paris. Di Avignon tinggal di apartment. Keren, semuanya lengkap. Sekian cerita hari ini.
Hari ini perjalanan menuju Firenze alias Florence. Kotanya indah. Banyak bangunan-bangunan artistik di sini. Makan siang ala Florence dimana menunya itu spaghetti, pizza, ribs dan tiramisu. Ada wine juga…tapi saia nda minum wine.
Sebelumnya ke tempat pembuatan barang-barang kulit. Bagus-bagus loh dan tax free. Waahhh….tapi untuk kantong rupiah kyak saia tetep aja jatohnya mahal. Cerita lengkap mengenai Florence ada di Kota Sejuta Pasta dan Original Leather, Florence, Italy
Dari Florence langsung ke Pisa dan perjalanan sekitar 1 jam. Dulu mikirnya Pisa ini adalah nama menara aja, tau-tau Pisa nama kota juga, nama kotanya ya Pisa…hehe…Foto-foto di depan menara Pisa yang menjadi 7 keajaiban dunia versi saia masih kecil. Gak tau deh sekarang masih termasuk apa ngga. Cerita tentang Pisa ada di Menara Pisa, Pisa, Italy
Dari Pisa langsung menuju Genoa yang lebih tepatnya San Remo. Perjalanan dari Pisa sekitar 5 jam. Malam ini ada di San Marino. Hotelnya bagus tapi jauh dari parkiran bis. Jaringan internetnya juga bagus makanya bisa upload-upload foto.
Karena ada misunderstanding antara peserta tour dan tour guide, jadinya rada bermasalah juga pas sampe parkiran hotel, karena letak hotelnya jauh dari parkiran dan banyak tangga. Tour guide sebenarnya udah kasih tahu, kalau hotelnya harus jalan jauh dan tiap peserta diminta untuk bawa tas kecil isinya baju dan peralatan yang dibawa sendiri. Saia denger kan tuh, trus saia bilang gitu ke temen-temen. Tapi, temen saia yang satunya bilang, dia gak denger si tour guide ngomong gitu. Saia mikir, apa saia yang salah denger ya? Mungkin karena bahasa Inggris saia pas-pasan dan temen saia yang tadi bahasa Inggrisnya udah kelas tinggi, jadi pada gak percaya…wkwkwkk…Tapi, saia tetep berkeyakinan, kalau saia tuh gak salah denger. Akhirnya, ya udah deh, saia ikutan temen-temen lainnya aja, gak jadi bawa tas kecil.
Nah, pas di tempat tujuan…Peserta tour pada heboh, marah-marah, kenapa gak dikasih tau klo tempatnya jauh, tangganya banyak dan kudu bawa 1 tas kecil aja. Temen saia yang cowo bilang, “ah…bener apa kata lo, coba aja kita ikutin kata lo”. Lah, sekarang baru ngomong gitu, kemaren gak ada ngomong gitu…haha…temen yang satu lagi, yang bahasa Inggrisnya selancar air mengalir juga kesel dan bilang kalau dia tuh ga denger tour guidenya ngomong gitu. Oiya, temen yang cowo itu sempet berbisik : “sebenernya gue percaya sama lo, besok-besok gue dengerin apa kata lo aja dah”… 😀 (mukanya mutung :p)
Bener aja, bagi turis yang bawa koper gede lebih baik keliling Senayan dulu 3 kali selama sebulan kalo gak mau pingsan di tengah jalan…..hahahaa….Akhirnya, pihak hotel menyediakan semacam van untuk membawa seluruh koper yang perlu dibawa. Hotelnya sendiri, kamarnya gede ya, bahkan ini kamar terbesar selama tour Eropa. Tapi, dapat kamarnya juga beda-beda deh, karena temen yang dua lagi, kamarnya lebih kecil. Suasana kamarnya rada serem gitu. Seperti lagi ada di film horor. Sempet becanda sama temen, jangan-jangan hotelnya dulunya rumah sakit. Mirip rumah sakit dan suasananya mencekam banget….hahahaha…Lobinya sih bagus, keren, cucok buat foto-foto walaupun ada aura-aura mistisnya. Hari ini adalah hari terakhir di Italy. Besok udah mulai menuju negara baru, Monaco.
Hari ini di Roma, pagi-pagi langsung menuju Negara dimana Paus berada, yakni Vatikan. Disini ngeliat St Peter Basilica Church. Saia gak ikut Sistine Chapel tour karena mahal, yaitu 45 Euro. Jalan-jalan sekitaran Vatican City. Banyak pastor, biarawati dan juga pedagang yang rata-rata dari India. Cerita-cerita selama di Vatikan, ada di Negara di dalam Negara, Vatikan
Setelah dari kediaman Sri Paus, perjalanan dilanjutkan ke Colosseum tempat sang gladiator. Sayangnya hujan yang semakin deras membuat kunjungan gak maksimal. Udah gitu, gak ikut tournya juga. Males, udah lumayan mahal hujan lagi. Cerita tentang Colosseum ada di Colloseum, Roma, Italy Hahahaha…..public toilet gak ada. Adanya di restoran. Seperti yang udah diceritain sebelumnya, kalo makan di Italy harus bayar table juga dan itu terjadi. Malesnya lagi, semua orang harus pesen makan gak kyak di Indonesia yang satu atau dua orang aja yang mesen gak masalah. Huh….Italia….kamu membuat saya tak ingin kembali lagi. Ehh…..ada tuh kolam yang klo lempar koin bisa balik lagi. Saia dikasih koin sama temen dan satu temen tour. Artinya bakal balik lagi donk? Hahaaa….aminlah….gak masalah sih balik lagi juga. Cerita selama di Roma ada di Cerita singkat di Roma, Italy
Dari kolam koin perjalanan langsung ke Arrezo sekitar 3 jam perjalanan. Hotelnya bagus dan wifinya juga bagus….xixixixi….teuteup yahhhh…..wifi 😊
Selamat malam. Lagi santai-santai keingetan belum posting tentang kelanjutan perjalanan ke Eropa tahun 2016.
Hari ini disambut dengan dinginnya udara dan kabut. Pagi-pagi jam 8 pagi berangkat ke pelabuhan tempat penyebrangan ke Venice. Jadi inget film CHIKA klo inget Venice. Setelah nyebrang, dianter keliling-keliling Venice sama tour guide cewe yang kyaknya khusus tour guide Venice. Naik gondola. Hmmm, mungkin karena ekspektasi terlalu tinggi, ga sebagus yang dibayangkan. Kyaknya lebih cakep Venice nya Macau deh…hehehe….tapi it’s ok….overall masih bs foto-foto ala Venice…hahhaaa…ya iyalaaahhh.
Venice murmer dibanding Milan. Jadi heboh shopping. Selain beli tas dan dompet titipan teman yang terbuat dari fine leather, saia jg beli buat diri sendiri. Hahahahaa….pokoke…heboh banget deh. Dapat diskon lagi.
Dari Venice menuju Roma. Jadi inget ungkapan “masih banyak jalan menuju Roma”, ya memang banyak jalan menuju Roma, salah satunya, ya dari Venice. Perjalanan kira-kira sekitar 7 jam. Asliiiiiiiii sampe dipasangin 2 film di bis tetep gak sampe-sampe saking jauhnya. Roma oh Roma…mengapa tidak ada jalan yang lebih dekat???? Xixixixixi
Bermalam di Roma dan lagi-lagi ada free wifi tapi dibatasin 1 jam aja. Huhh…padahal masih banyak yang perlu diupload. Hahhahaaa….
Selamat hari Jumat…lanjut lagi ya kisah tentang perjalanan ke Eropa 2016. Perjalanan ini dari Lucerne. Say good bye kepada temen-temen yang sejak dari Frankfurt udah bareng dan sekarang masuk ke tour selanjutnya (pindah line) karena jadwal berikutnya ke Italy. Tour yang sebelumnya lanjutnya ke Zurich. Kami gak ke Zurich.
Hadehhhh parah dah ini Italy, apa-apa aja bayar. Mehong lagi. Mendingan Swiss kemana-mana dehhh. Waktu di Milan jalan ke gereja Katedral yang cantik banget. Ceritanya bisa diliat di Sejenak di Milan, Italy. Disini kira-kira sekitaran 3 jam. Hanya mengunjungi Katedral aja disini. Trus makan pizza. Asliiiiiiiiii pizzanya enak pake banget deh. Apalagi yah? Di Italy ternyata klo makan di restoran, tablenya dibayar loh. Jadi klo beli makanan seharga 10 Euro trus makan di tempat, maka di charge misalnya 15 euro per kepala. Buset banget kan. Jadi lebih baik take away ajalah.
Dari Milan melanjutkan perjalanan ke Venice. Lumayan lama sekitar 4 jam klo ga salah yaah. Banyak lupa nih karena gak langsung nulis di blog. Bermalam di Venice dan hotelnya asli deh, gak recommend banget. Sepi, jadul abis intinya. Karena sampai udah malam, coba makan di resto hotelnya karena gak ada kehidupan yang “normal” di sekitar hotel. Normal disini maksudnya gak ada McD or warteg gitu….hahahaa…..makanannya yahhh biasa aja sih.
Post Note : Waktu di Italy, untuk dapat wifi gratis, kami masuk ke restoran. Kirain restorannya kayak di Indonesia ya, bisa sharing gitu makanannya. Tau-tau, tiap orang musti order, makanan dan minuman per orang dan juga tablenya per orang dibayar. Contohnya, hanya mau beli salad seharga 15 Euro untuk berempat, gak boleh loh. Jadi kalau berempat, masing-masing harus pesan dan minumannya pun harus pesan masing-masing. Anggeplah, makanannya 15 Euro satu orang, jadi harus beli 4, totalnya 60 Euro. Trus, minumannya juga gak boleh sharing. Anggeplah masing-masing beli minuman seharga 10 Euro, jadi untuk minuman 40 Euro. Udah gitu aja? Tentu saja tidak :p Bayar tablenya, misalkan per orang itu 15 Euro, jadi kalau berempat 60 Euro. Udah abis berapa? 160 Euro aja kan untuk salad dan minuman aja. Wkwkwkwk.
Nilai tukar di Italy pun menurut saia parah abis dibanding negara Eropa lainnya. Gak manusiawi, rendah banget. Akhirnya, kami waktu itu gak jadi nuker di money changer Italy. Kami nuker USD ke Euro. Kami nukernya akhirnya di Prancis. Mungkin gak semua ya, tapi ya itulah pengalaman. Kali aja pengalaman orang lain lebih beruntung ya.